“Hal ini mengindikasikan Indonesia tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan kompetitif,” kata Menpar Widiyanti.
Kinerja positif juga tercermin dari perolehan devisa pariwisata yang hingga triwulan III 2025 mencapai US$13,82 miliar atau tumbuh 9,42%. Angka tersebut diperkirakan meningkat hingga I$18,50 miliar pada akhir tahun.
“Rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan mencapai US$1.259, sehingga pariwisata terus menjadi penyumbang devisa penting bagi negara,” ujar Menpar Widiyanti.
Pertumbuhan sektor ini didukung strategi pemasaran global yang agresif. Sepanjang 2025, Kementerian Pariwisata berpartisipasi dalam 12 pameran pariwisata internasional dan mencatat potensi devisa sebesar Rp29,6 triliun dari rangkaian promosi dan kolaborasi dengan berbagai mitra.
Sementara itu, pergerakan wisatawan nusantara juga menunjukkan tren positif dengan 997,91 juta perjalanan pada Januari–Oktober 2025 atau meningkat 18,89% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Geliat ini diperkuat melalui program Bangga Berwisata di Indonesia serta penyelenggaraan ratusan event nasional dan internasional.
Menpar Widiyanti menegaskan, pariwisata memiliki peran strategis dalam penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi rakyat.
“Di tengah berbagai tantangan global, pariwisata berperan sebagai penggerak ekonomi rakyat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, dengan total 25,91 juta tenaga kerja terserap di sektor pariwisata,” ujarnya.
Dengan fondasi tersebut, pemerintah optimistis pariwisata Indonesia akan terus melaju pada tahun mendatang.
“Capaian tahun ini menjadi modal kuat bagi kita untuk menatap 2026 dengan keyakinan bahwa pariwisata Indonesia tidak hanya akan tumbuh, tetapi melompat lebih tinggi dan lebih bermakna bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Menpar Widiyanti.
(dec)































