Indonesia dinilai memiliki daya tarik kuat seiring pesatnya pertumbuhan jumlah investor pasar modal dan pengguna aset digital. Data yang dikutip dalam pengumuman tersebut menunjukkan Indonesia memiliki lebih dari 19 juta investor pasar modal serta sekitar 17 juta trader aset digital, didukung oleh regulasi yang berkembang dan basis populasi muda yang akrab dengan teknologi.
Dalam proses akuisisi ini, Presiden Komisaris Buana Capital Sekuritas, Pieter Tanuri, disebut berperan sebagai penasihat. Selain menjabat Presiden Komisaris Buana Capital, Pieter juga dikenal sebagai pemilik PT Syailendra Capital, perusahaan manajer investasi. Sementara itu, perusahaan kripto yang turut diakuisisi juga akan berperan sebagai penasihat strategis setelah transaksi dinyatakan rampung.
Pieter Tanuri telah memimpin Buana Capital Sekuritas sejak 2009 dan tetap menjabat hingga menjelang proses akuisisi oleh Robinhood. Kariernya di industri keuangan dimulai lebih awal, antara lain saat menjabat Presiden Komisaris Trimegah Sekuritas pada periode 2003–2006.
Di luar sektor jasa keuangan, Pieter juga tercatat pernah terlibat dalam bisnis manufaktur ban melalui Multistrada, yang memproduksi merek Achilles dan Corsa.
Akuisisi Buana Capital oleh Robinhood secara resmi disebut telah dilakukan pada Senin (8/12/2025). Seluruh proses transaksi dan integrasi ditargetkan selesai pada paruh pertama 2026. Setelah itu, Robinhood merencanakan peluncuran aplikasi mandiri khusus untuk pasar Indonesia pada 2027, dengan sasaran menjaring ratusan ribu pelanggan baru di Tanah Air.
Dengan rampungnya akuisisi ini, Buana Capital menjadi bagian dari strategi global Robinhood dalam memperluas layanan keuangan dan perdagangan aset digital di pasar negara berkembang, seiring meningkatnya partisipasi investor ritel di Indonesia.
(dhf)































