Artinya, saham BBRI menggenggam potensi kenaikan lebih dari 22% dari posisi saat ini.
Sementara 29 analis menyarankan beli (buy) saham BBRI. Hanya enam yang merekomendasikan tahan (hold) dan hanya dua yang menyematkan rekomendasi jual (sell).
Salah satu institusi yang bullish terhadap BBRI adalah Bahana Sekuritas. Analis Razqi M Kurniawan menyematkan predikat beli dengan target harga di Rp4.700/saham. Ini berarti Bahana Sekuritas memandang saham BBRI punya potensi amat menarik dari posisi sekarang.
“Kami menegaskan kembali rekomendasi buy,” tegas riset Bahana Sekuritas, mengacu asumsi pertumbuhan jangka panjang sebesar 9%.
Analis optimistis terhadap BBRI bakal terus melanjutkan proses transformasi pada bisnis intinya, sembari melakukan kalibrasi model risiko sejalan dengan struktur manajemen yang baru.
“Dari sisi dividen, BBRI tetap menarik sebagai dividend play, di mana implementasi strategi baru diharapkan mampu menghadirkan profil risk–reward yang atraktif,” jelas riset Bahana.
BBRI akan mulai memberikan porsi yang lebih besar pada segmen perbankan konsumer dan wholesale, dengan kekuatan utama BBRI tetap berada di segmen UMKM. Pada 2025, kredit korporasi diestimasikan berkontribusi 18%, sementara kredit konsumer sekitar 15,5% dari total portofolio pinjaman.
Proyeksi ini didukung oleh pertumbuhan kredit jangka panjang BBRI sebesar 6,8% dalam tiga tahun ke depan.
Ke depan, Bahana Sekuritas meyakini perjalanan transformasi BBRI akan kembali menghidupkan narasi pertumbuhan perseroan sekaligus mendefinisikan fase berikutnya dalam perjalanan BBRI.
(fad)































