Wakil Menteri Luar Negeri Armanatha Nasir menegaskan peresmian pabrik Vinfast di Subang merupakan fakta bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tapi juga menjadi produsen dalam ekosistem mobil listrik.
“Kami mengajak Vinfast mendorong untuk lebih dalam untuk bekerja sama dalam pemanfaatan mineral kritis di RI,” kata Armanatha.
“Sekali lagi terima kasih, semoga kerja sama ini bisa menguatkan komitmen membangun masa depan yang berkelanjutan di Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, CEO Vinfast Asia, Pham Sanh Cou mengatakan peresmian pabrik mobil kedua di Asia Tenggara setelah Vietnam ini merupakan komitmen Vinfast dalam investasinya di Indonesia. Pabrik mobil Vinfast di Indonesia, kata dia, bukan cuma sekadar lokalisasi pasar, tapi juga komitmen global Vinfast untuk kampanye hijau.
“Kami memahami bahwa ada pepatah di Indonesia, di situ bumi dipijak, di sana langit dijunjung,” kata Pham.
“Misi kami dalam membangun pabrik: mendekatkan kepada masyarakat, dan membangun masa depan untuk energi yang berkelanjutan,” kata dia menegaskan.
Sebagai informasi, pabrik dengan total nilai investasi sekitar Rp3,2 triliun tersebut telah melaksanakan grounbreaking pada medio Juli tahun lalu.
Dengan luas lahan mencapai 120 hektare (Ha), pabrik Vinfast di Indonesia akan memulai produksi model VF3. Produksi awal pada satu model tersebut juga disebut untuk menyesuaikan pasar di Indonesia.
Vinfast nantinya juga berpotensi untuk menambah lini produksi model lain jika memang ada permintaan pasar lebih.
(ain)






























