Ia mengingatkan bahwa kondisi atmosfer beberapa hari ke depan berpotensi memicu bencana hidrometeorologis.
Selain itu, BMKG juga meminta masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, termasuk memastikan drainase tidak tersumbat. Langkah ini penting untuk mengurangi risiko banjir di tengah peningkatan curah hujan akibat sistem cuaca yang sedang aktif tersebut.
Faisal juga mengimbau warga menyiapkan kebutuhan dasar sebagai langkah antisipasi. “Mohon dapat menyiapkan bahan makanan dan mengamankan benda-benda berharga di rumah, agar apabila terjadi cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi terjadinya bencana hidrometeorologis, kita semua akan lebih siap,” tuturnya.
Potensi bencana yang diwaspadai meliputi banjir, tanah longsor, hingga gelombang tinggi, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara dan kawasan barat Sumatra. BMKG menegaskan bahwa informasi terbaru akan terus diperbarui melalui kanal resmi.
Faisal menegaskan bahwa koordinasi pusat dan daerah akan terus dilakukan untuk memastikan respons cepat jika terjadi kondisi darurat.
Dengan dua sistem cuaca aktif yang memiliki potensi dampak tidak langsung terhadap Indonesia, BMKG kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mengabaikan peringatan dini yang dikeluarkan setiap saat.
(dec/del)































