Saham Konglomerasi Masih Mendominasi IHSG 2026 Meski Ada Risiko
Recha Tiara Dermawan
09 December 2025 13:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - UOB Kay Hian melihat pergerakan IHSG pada 2026 masih berpotensi digerakkan oleh saham-saham konglomerasi, sejalan dengan dominannya tema berbasis aliran dana (flow-driven) dan minat terhadap emiten berbeta tinggi.
Meski demikian, sejumlah risiko makro, terutama pelemahan rupiah dinilai perlu menjadi pertimbangan investor.
Kesimpulan tersebut disampaikan setelah perusahaan melakukan pemasaran (marketing trip) ke Kuala Lumpur, Malaysia, dan bertemu lebih dari 20 investor untuk memaparkan strategi paruh pertama 2026.
Dari rangkaian diskusi, UOB Kay Hian mencatat empat isu utama, yaitu perbaikan likuiditas domestik, pergeseran minat ke ide bottom-up yang tidak terlalu sensitif terhadap volatilitas makro, dominasi tema berbasis arus dana termasuk potensi masuknya emiten baru ke indeks MSCI serta saham siklikal berbeta tinggi dan terkait konglomerasi, serta meningkatnya sentimen terhadap emas dan tembaga.
Dari seluruh tema yang dibahas, isu terkait tembaga menjadi yang paling menarik bagi investor. Indonesia disebut memiliki sekitar 21 juta ton cadangan tembaga, dan saat ini menduduki peringkat ke-10 terbesar dunia, dengan potensi peningkatan melalui eksplorasi lanjutan dan pembangunan kapasitas smelter.






























