Sementara itu, menurut catatan Apindo, kata Bob, produktivitas nasional saat ini hanya tumbuh sekitar 1,5-2%. Angka tersebut tak sebanding dengan pertumbuhan upah yang rerata senilai 7% dalam satu dekade.
"Memang ada gap antara produktivitas dan pertumbuhan upah. Dan ini akan berdampak ke daya saing kita," ungkap Bob.
Dia pun menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) juga mempengaruhinya. Misalnya jika banyak barang terjadi kerusakan atau cacat (defect), maka para pekerjanya perlu mengejar ketinggalan itu (catch up) dengan umumnya dilakukan lembur (overtime) jika waktu pengirimannya (delivery time) sudah mepet tenggat waktu.
"Catch up-nya biasanya overtime dan upahnya bisa dua kali lipat. Jadi sebenernya upah kita keliatannya rendah, tapi jatuhnya tinggi ya karena masalah produktivitas," kata Bob.
(ain)
































