Hingga saat ini, sektor jasa menjadi titik terang di tengah pasar konsumen yang dibayangi deflasi dan kepercayaan yang rapuh.

Industri ini juga menjadi fokus pemerintah untuk mendorong peningkatan belanja rumah tangga. Pemerintah daerah memperluas inisiatif seperti memberikan liburan musim gugur untuk anak sekolah guna mendorong orang tua lebih banyak berbelanja, terutama untuk perjalanan.

Pemerintah melihat potensi besar di sektor perjalanan dan hiburan, mengingat belanja berbasis jasa hanya berkontribusi sekitar 21% terhadap produk domestik bruto (PDB) China, menurut estimasi Australia & New Zealand Banking Group, jauh di bawah AS yang mencapai lebih dari 40%.

Perekonomian China melaju lebih lambat pada kuartal terakhir tahun ini. Namun, kinerja kuat pada awal 2025 membuat target pertumbuhan resmi sekitar 5% dinilai tetap dapat tercapai.

(bbn)