Ramalan Harga Batu Bara Saat RI Mau Pangkas Produksi & Ekspor
Azura Yumna Ramadani Purnama
24 November 2025 12:50

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ekonom memandang opsi memperbesar porsi wajib pasok domestik atau domestic market obligation (DMO) dan pemangkasan produksi batu bara hanya dapat menahan penurunan harga komoditas tersebut.
Chief Economist Permata Bank Josua Pardede berpendapat jika porsi DMO diperlebar dan produksi dipangkas, harga batu bara cuan (HBA) dengan kalori tinggi pada tahun depan diproyeksi berada pada kisaran sekitar US$95—US$115 per ton dengan rata-rata tahunan di sekitar US$100 hingga US$105/ton.
Asumsi tersebut, kata dia, dihitung mempertimbangkan korelasi antara HBA yang ditetapkan pemerintah dengan pergerakan harga batu bara pasar ICE Newcastle.
Mengutip Bank Dunia dan lembaga riset lainnya, Josua menyatakan harga batu bara acuan Australia di kisaran US$100—US$115 per ton pada 2025—2026 dengan kecenderungan turun tipis. Sebagian alis juga melihat ruang kenaikan moderat hingga kisaran US$115—US$120 per ton jika terjadi gangguan pasokan.
Sementara itu, data HBA menunjukkan bahwa sepanjang 2025 harga batu bara acuan Indonesia untuk kalori tinggi bergerak di kisaran sekitar US$95—US$115 per ton, dengan tren menurun dibanding dengan rata-rata US$201/ton pada 2023.
































