Dalam kelompok dengan kesehatan mulut baik, hanya 4,1% yang mengalami stroke. Namun angka ini melonjak menjadi 6,9% pada penderita radang gusi, dan bahkan mencapai 10% pada mereka yang mengalami penyakit gusi serta gigi berlubang secara bersamaan.
Bagaimana Gigi Berlubang Bisa Picu Stroke?
Meski penelitian ini belum membuktikan hubungan sebab-akibat langsung, para ilmuwan menemukan penjelasan biologis yang masuk akal. Penyebab utamanya adalah peradangan kronis dan penyebaran bakteri dari mulut ke aliran darah.
Bakteri yang berasal dari infeksi gigi atau gusi bisa masuk ke dalam pembuluh darah, kemudian menempel pada dinding arteri, dan memicu pembentukan plak. Penumpukan plak ini berpotensi menyebabkan penyumbatan aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai stroke iskemik.
Selain itu, reaksi inflamasi kronis akibat infeksi di rongga mulut juga dapat memicu pelepasan zat kimia yang memperburuk kondisi pembuluh darah, meningkatkan risiko terjadinya kerusakan otak permanen.
Perawatan Gigi Rutin Bisa Kurangi Risiko Stroke Secara Signifikan
Menariknya, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemeriksaan gigi rutin berperan besar dalam pencegahan. Peserta yang secara teratur datang ke dokter gigi terbukti memiliki:
-
81% risiko lebih rendah mengalami kombinasi penyakit gusi dan gigi berlubang.
-
29% risiko lebih rendah mengalami penyakit gusi saja.
Secara keseluruhan, mereka yang mengalami gangguan kesehatan gigi memiliki risiko 36% lebih tinggi untuk mengalami kejadian kardiovaskular besar, termasuk serangan jantung dan stroke fatal, dibandingkan mereka dengan gigi sehat.
Dr. Sen menegaskan, “Menjaga kesehatan mulut bisa menjadi bagian penting dalam strategi pencegahan stroke. Jangan menunggu sampai gigi rusak parah untuk datang ke dokter gigi.”
Tanda-Tanda Penyakit Gusi dan Karies yang Harus Diwaspadai
Banyak orang mengabaikan tanda-tanda awal penyakit gusi atau karies gigi karena dianggap sepele. Padahal, deteksi dini bisa mencegah komplikasi yang lebih berbahaya. Berikut gejala yang perlu diperhatikan:
-
Gusi mudah berdarah saat menyikat gigi
-
Gusi bengkak, nyeri, atau berwarna kemerahan
-
Bau mulut kronis yang tak kunjung hilang
-
Nyeri saat mengunyah
-
Gigi mulai goyang atau terlihat mengecil
-
Muncul lubang kecil atau rasa nyeri tajam saat makan manis
Jika Anda mengalami gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi agar infeksi tidak menyebar ke jaringan tubuh lain.
Langkah Praktis Menjaga Kesehatan Gigi dan Mencegah Stroke
Untuk menjaga gigi tetap sehat sekaligus melindungi otak dari risiko stroke, berikut langkah sederhana yang bisa dilakukan setiap hari:
-
Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
-
Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi.
-
Kurangi konsumsi gula dan makanan lengket yang dapat menyebabkan karies.
-
Berhenti merokok, karena rokok memperburuk kondisi gusi dan sirkulasi darah.
-
Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin C dan kalsium.
-
Rutin periksa ke dokter gigi setiap enam bulan untuk deteksi dini masalah gigi.
(seo)


























