Hal ini menandai tamatnya kebuntuan 43 hari yang menghentikan sejumlah data ekonomi AS penting, seperti yang dilaporkan Bloomberg News.
Rilis data ekonomi dibatalkan dan/atau ditunda—dan, yang lebih penting, tidak ada statistik baru tentang harga dan lapangan kerja yang dikumpulkan, meninggalkan celah data bagi pembuat kebijakan yang akan mengganggu perhitungan selama berbulan-bulan.
Penandatanganan Trump berarti pemerintah bisa mulai kembali beroperasi secara normal. Sejumlah personel federal diestimasikan akan kembali bekerja paling cepat mulai Kamis setempat, hingga mengebut sejumlah data penting.
DPR mengesahkan anggaran sementara hingga 30 Januari dengan suara 222 banding 209 pada Rabu. Sebagian besar anggota Demokrat menolak RUU tersebut karena tidak mencakup tuntutan utama mereka dalam pertarungan shutdown AS: perpanjangan subsidi polis asuransi Undang-Undang Kesehatan Terjangkau (Affordable Care Act) yang akan kadaluarsa tahun 2025 ini, melansir Bloomberg.
Mengutip Phintraco Sekuritas dalam riset terbarunya, Mayoritas Bursa Asia ditutup menguat didorong oleh berita berakhirnya government shutdown di AS.
“Presiden Trump telah menandatangani RUU pendanaan menjadi UU untuk mengakhiri government shutdown AS yang terlama sepanjang sejarah AS,” jelas Phintraco, Kamis.
Sebelumnya RUU ini telah mendapatkan persetujuan dari DPR AS dengan suara sebanyak 222 – 209, shutdown memasuki hari ke 43.
(fad/ain)






























