"Kita minta perjanjian dagang ini harus melewati kajian akademis supaya dampaknya terasa bagi perekonomian di Indonesia," jelasnya
"Perjanjian dagang ini sifatnya adalah simbiosis mutualisme antar negara. Jadi jangan sesama kompetitor, seperti tekstil yang kompetitornya dengan China, Vietnam, Bangladesh," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengatakan bahwa saat ini pihaknya mencatat banyaknya keluhan pengusaha yang menyebut banyak perjanjian internasional yang diteken oleh Indonesia tak menguntungkan RI.
“Kemarin kita bertemu dengan industri karet, sawit dan lain-lain, itu keluhannya sama pak, perjanjian internasional ini tidak win-win ya pak, jadi menguntungkan yang lain negara lain, tapi kita dirugikan” kata Evita, Rabu (12/11/2025).
“Ini kayaknya harus kita evaluasi ya pak ya” imbuhnya.
(ell)





























