Badai tropis ini pertama kali menghantam daratan Provinsi Leyte sebelum menghantam Cebu, yang masih dilanda gempa bumi dahsyat yang menewaskan puluhan orang lebih dari sebulan lalu. Sekitar 60 rumah di desa di Cebu tersapu banjir, kata wali kota dalam laporan surat kabar tersebut, saat warga mengabaikan peringatan untuk mengungsi.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Filipina (Pagasa) Junie Castillo menyebut bahwa sekitar 387.000 orang dievakuasi secara preventif di berbagai wilayah. Ada risiko tinggi terjadinya "gelombang badai yang mengancam nyawa dan berbahaya" dengan ketinggian puncak lebih dari 3 meter dalam 24 jam ke depan di atas wilayah dataran rendah atau pesisir.
Lebih dari 300 penerbangan dibatalkan pada Selasa akibat topan tersebut, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Filipina, menambahkan bahwa 20 penerbangan yang dijadwalkan pada Rabu juga dibatalkan.
Kalmaegi merupakan siklon tropis ke-20 yang menghantam Filipina tahun ini, salah satu negara paling rawan bencana di dunia.
(bbn)































