Di sisi lain, Amran menuturkan saat dia menjabat Menteri Pertanian Periode 2014-2019 penggunaan teknologi hanya sekitar 0,14 Horse Power (HP)per ha sedangkan saat ini meningkat menjadi 2,1 HP
“Sejak 2015 itu, dulu kita 0,14 HP, Thailand sudah 2. Jepang kalau tidak salah 6. Jadi per ha digunakan di sawah. Kita kejar kalau bisa mungkin 5-10 tahun ke depan meningkat sampai 6-7 HP, bila perlu sampai 10 HP per ha. Jadi semua menggunakan teknologi robotik,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kini Kementan tengah melakukan uji coba teknologi rice transplanter dengan menggunakan baterai listrik. Sementara saat ini masih menggunakan solar. Dengan demikian, nantinya pemerintah dapat menghemat anggaran hingga 60% dengan transformasi teknologi alat pertanian tersebut.
“Kemarin kan harganya yang tadi kita hitung-hitung per unit itu Rp300 juta. Kayak yang dulu itu Rp600 juta, ini separuh. Terus kemudian rice transplanter itu mungkin Rp10 juta-an. Dari Rp60 juta, aku minta 5 juta [nantinya].
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi tinggi menjadi kunci bagi Indonesia dalam mempercepat pengentasan kemiskinan serta memperkuat ketahanan pangan.
Hal tersebut disampaikan Presiden pada APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) sesi ke-2 di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, pada Sabtu, (1/11/2025).
Prabowo menjelaskan Indonesia kini mulai memetik hasil nyata dari penerapan kecerdasan buatan di sektor pertanian. Menurutnya, teknologi modern memungkinkan peningkatan produktivitas pangan nasional hingga mencapai swasembada beras dan jagung.
“Kami kini menggunakan AI di sektor pertanian untuk mengembangkan teknik pertanian yang presisi dan modern. Hal ini telah memungkinkan kami mencapai swasembada dalam produksi beras dan jagung. Target awal kami adalah mencapai swasembada dalam empat tahun, tetapi dengan penggunaan teknologi tinggi, pertanian presisi, dan kecerdasan buatan kami telah berhasil meningkatkan produksi hingga mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Indonesia semenjak kemerdekaannya,” jelas Prabowo dalam keterangan resmi.
(ell)
































