Kabar dari China sepertinya jadi sentimen negatif bagi harga emas. Bloomberg News memberitakan, Beijing menghentikan insentif pajak penjualan emas di sektor ritel. Perkembangan ini bisa memukul permintaan di China, pasar emas terbesar dunia.
Penjual ritel emas kini tidak lagi dikecualikan atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ketika membeli dari Shanghai Gold Exchange dan Shanghai Futures Exchange, baik untuk dijual langsung maupun diproses.
“Permintaan emas di China mungkin tidak memainkan peran penting dalam lonjakan harga belakangan ini. Namun perubahan kebijakan pajak di pasar terbesar tentu akan mempengaruhi sentimen di pasar. Kabar ini akan dinantikan oleh pelaku pasar, yang mengharapkan harga bisa turun lebih dalam setelah lonjakan bulan lalu,” jelas Direktur Riset BullionVault Adrian Ash, seperti dikutip dari Bloomberg News.
(aji)































