Logo Bloomberg Technoz

"Tim kami terus meningkatkan volume bijih segar yang ditambang sejak kuartal II-2025, di mana volume bijih segar di kuartal III meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan kuartal II," ungkap Presiden Direktur AMMN Arief Sidarto melalui keterangan perusahaan. 

Rekomendasi Ekspor Konsentrat

Untuk diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sekitar 400.000 metrik ton kering untuk AMMN.

Adapun rencananya periode ekspor konsentrat tembaga tersebut dipatok selama 6 bulan.

“[Kuota] 400-an [ribu ton], selama 6 bulan,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno kepada awak media di Minahasa, Rabu (29/10/2025).

Selain itu, rekomendasi dari Kementerian ESDM ini bakal diteruskan ke Kementerian Perdagangan untuk persetujuan ekspor nantinya.

Sekadar catatan, belakangan manajemen AMMN menerangkan keadaan kahar pada smelter perseroan disebabkan karena kerusakan pada unit flash converting furnace (FCF) dan sulfuric acid plant.

Smelter tersebut dioperasikan oleh anak usaha AMMN, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 6 tahun 2025, pemegang izin usaha pertambangan khusus (IUPK) tahap kegiatan operasi produksi yang telah membangun smelter dapat melakukan ekspor konsentrat apabila mengalami keadaan kahar.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan menuturkan belum menerima rekomendasi ekspor AMNT dari otoritas mineral dan batu bara.

Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Kemendag Andri Gilang Nugraha menuturkan rekomendasi ekspor AMNT saat ini masih berproses di Kementerian ESDM.

“Kami masih menunggu rekomendasi resmi dari Kementerian ESDM. Hingga saat ini belum ada izin ekspor yang diterbitkan untuk PT Amman Mineral,” kata Andi saat dihubungi, Kamis (23/10/2025).

Pada periode sebelumnya, AMNT mendapat izin ekspor konsentrat tembaga sebanyak 587.330 wet metric ton (wmt) atau setara 534.000 dry metric ton (dmt) berlaku sampai 31 Desember 2024.

Berdasarkan catatan Bloomberg Technoz, smelter AMNT baru beroperasi sekitar 48% pada tahap komisioning akhir Februari 2025 lalu.

Smelter yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB itu memiliki kapasitas pengolahan 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun, dengan target produksi 220.000 ton katoda tembaga.

(prc)

No more pages