“Pemotongan suku bunga acuan lebih lanjut pada pertemuan Desember bukanlah sesuatu yang pasti, jauh dari itu,” kata Powell dalam sambutan Konferensi Pers pasca–rapat FOMC, Rabu setempat.
Pernyataan tersebut menahan ekspektasi di pasar keuangan, di mana probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin lagi pada Desember tinggal tersisa 90%.
Pasar saat ini pesimistis akan ada pemangkasan bunga acuan lagi oleh Federal Reserve pada pertemuan Desember. Mengacu CME Fedwatch, probabilitas penurunan Fed Fund Rate menjadi 3,5%–3,75% sudah pupus, probabilitasnya 0%.
Kemungkinan Federal Funds Rate bertahan di 3,75-4% adalah 70,4%. Bahkan ada kemungkinan naik ke 4-4,25% yaitu 29,6%.
Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya pagi tadi menyebut, Powell gagal meyakinkan pasar dengan mengatakan tidak ada kepastian mengenai pemangkasan suku bunga di bulan Desember.
“Federal Reserve mengakui bahwa penutupan (government shutdown) aktivitas dan pelayanan Pemerintah AS yang sedang berlangsung telah mempersulit upaya pengumpulan data dan menghalangi pejabat Federal Reserve mendapatkan gambaran lengkap tentang ekonomi AS sehingga penilaian terhadap kondisi kesehatan ekonomi AS didasarkan hanya pada indikator yang tersedia,” papar Philip, Kamis.
Seperti yang dilaporkan Bloomberg News, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC/Federal Open Market Committee) memutuskan menurunkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase ke kisaran target 3,75–4%.
Powell memperingatkan agar tidak berasumsi soal pemangkasan suku bunga akan terjadi pada pertemuan berikutnya.
“Keputusan ini lebih hawkish daripada yang kami perkirakan,” kata Stephen Juneau, ekonom senior AS di BofA Securities, melansir Bloomberg News.
(fad/aji)































