Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan bahwa peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember belum dapat dipastikan, menurunkan probabilitas pemangkasan lanjutan dari 90% menjadi 71%.
Dari kawasan Asia-Pasifik, bursa bergerak bervariasi. Nikkei 225 naik 2,17%, Kospi menguat 1,76%, sedangkan S&P/ASX 200 melemah 0,96%. Pasar saham Hong Kong tutup karena hari libur, sementara indeks saham Tiongkok, CSI 300 dan Shanghai Composite, masing-masing naik 1,19% dan 0,70%.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan bahwa penguatan IHSG juga didukung oleh rencana penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) oleh Bank Indonesia mulai 1 Desember 2025 bagi bank yang menurunkan suku bunga kredit lebih cepat. Kebijakan tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi domestik pada kuartal IV-2025.
Selain itu, indikasi rebound harga emas dan prospek positif dari data ekonomi global turut memberikan sentimen positif.
Investor juga menantikan hasil pertemuan Bank of Japan (BoJ) yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di 0,5%, serta rapat Bank Sentral Eropa (ECB) yang diproyeksikan menahan suku bunga di 2,15%.
Secara teknikal, Phintraco Sekuritas menilai histogram MACD masih berada di area negatif, sedangkan Stochastic RSI mengarah ke bawah di area pivot.
Namun, kenaikan volume beli dan indikator accumulation/distribution (A/D) menunjukkan adanya tanda akumulasi, dengan IHSG menutup perdagangan di atas moving average (MA)20. Kondisi ini mengindikasikan potensi penguatan jangka pendek menuju area 8.200–8.250.
Adapun saham pilihan untuk perdagangan hari ini antara lain BMRI, BBTN, ANTM, PSAB, HRUM, dan ASII dari Phintraco Sekuritas, serta AMRT, ISAT, GZCO, BWPT, CPIN, dan JARR menurut BNI Sekuritas.
(dhf)






























