Logo Bloomberg Technoz

“Tidak ada alasan untuk memilikikonflik apa pun” antara Brasil dan AS, ujar Lula, seraya menambahkan bahwa ia telah menyiapkan agenda tertulis dalam bahasa Inggris untuk dibahas dengan presiden AS. Ia kemudian berusaha menghentikan pertanyaan dari media, dengan mengatakan waktu pertemuan terbatas.

Pertemuan itu merupakan pembicaraan resmi pertama antara Trump dan Lula, sebagaimana presiden Brasil tersebut dikenal. Itu juga merupakan interaksi panjang pertama mereka sejak hubungan kedua negara memburuk tajam setelah pengumuman Trump pada Juli untuk mengenakan tarif hukuman atas impor dari ekonomi terbesar Amerika Latin tersebut.

Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah Brasil untuk menyelesaikan sengketa perdagangan berbulan-bulan setelah Trump gagal menghentikan sidang Mahkamah Agung terhadap sekutu kanan jauhnya, Jair Bolsonaro. Saat itu, Trump memerintahkan tarif 50% atas komoditas ekspor utama Brasil seperti kopi dan daging, dan pejabat AS kemudian menerapkan sanksi serta pembatasan visa terhadap para hakim, pejabat, serta keluarga mereka.

Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa ia “sangat sedih” atas nasib Bolsonaro, namun berkata “bukan urusan kalian” ketika ditanya apakah isu tersebut akan menjadi bagian dari pembahasan.

Pembicaraan antara Brasil dan AS kembali dimulai bulan lalu setelah Trump dan Lula bertemu sekilas dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, membuka jalan bagi dimulainya kembali dialog tingkat tinggi setelah periode pembekuan hubungan.

Poin Pembahasan

Selain tarif dan sanksi, fokus utama Brasil adalah meluruskan masalah praktik perdagangan yang menjadi target investigasi Kantor Perwakilan Dagang AS, termasuk regulasi terhadap perusahaan media sosial berbasis AS yang beroperasi di negara tersebut serta kebijakan industri etanol.

Sementara pendekatan Brasil adalah menunggu pemerintahan Trump menyampaikan tuntutannya sebelum mengajukan proposal, Brasilia telah menyiapkan materi latar belakang terkait berbagai tema yang mungkin relevan dalam pembicaraan, termasuk regulasi media sosial, pusat data, dan mineral kritis.

Brasil memiliki cadangan unsur tanah jarang terbesar kedua di dunia setelah Cina, yang berpotensi memberikan kartu tawar unik bagi negara Amerika Selatan itu. Lula telah menyatakan kesediaannya untuk membahas peluang pengembangan mineral penting yang digunakan dalam kendaraan listrik, sistem persenjataan canggih, dan peralatan medis dengan berbagai pihak, termasuk Trump.

Venezuela juga termasuk topik yang mungkin diangkat antara kedua pemimpin. AS telah menembak jatuh beberapa kapal yang diklaim membawa narkoba dari Venezuela dalam beberapa bulan terakhir, memicu spekulasi bahwa negara itu mungkin sedang mempersiapkan serangan di darat. Meskipun Brasil menghindari keterlibatan langsung, Lula sebelumnya mengatakan kepada Trump lewat telepon bahwa konflik militer di Amerika Selatan akan menghancurkan kawasan tersebut.

Trump mengatakan ia bersedia membahas Venezuela jika Lula menginginkannya, tetapi ia tidak memperkirakan hal itu akan terjadi.

(bbn)

No more pages