Penjelasan Dokter Soal Osteoporosis Anak Tak Sama dengan Dewasa
Dinda Decembria
22 October 2025 13:20

Bloomberg Technoz, Jakarta - Osteoporosis sering dikenal sebagai penyakit tulang rapuh yang identik dengan usia lanjut. Namun, penyakit ini juga dapat terjadi pada anak-anak.
Menurut Dr. Frieda Susanti, SpA, Subs Endo(K), PhD, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), osteoporosis pada anak sangat berbeda dari osteoporosis pada orang dewasa, baik dari segi penyebab maupun kriteria diagnosisnya.
“Kalau pada orang dewasa, kita menilai kepadatan tulang dengan T-score, berdasarkan massa tulang puncak yang dicapai sekitar usia 20 tahun. Tapi pada anak-anak belum mencapai titik itu, jadi tidak bisa memakai T-score. Untuk anak, acuannya adalah Z-score, yang membandingkan dengan kelompok sebaya,” jelas Dr. Frieda dalam pemaparannya di webinar IDAI, dikutip Rabu (22/10).
Ia menegaskan, diagnosis osteoporosis pada anak jauh lebih ketat dibandingkan pada orang dewasa. Pada orang dewasa, nilai T-score di bawah -2,5 sudah cukup menunjukkan osteoporosis. Sedangkan pada anak, diperlukan kriteria tambahan. “Kalau ada satu patah tulang di tulang punggung, atau dua fraktur tulang panjang sebelum usia 10 tahun, atau tiga sebelum usia 19 tahun, disertai nilai Z-score di bawah -2, baru disebut osteoporosis,” terangnya.
Faktor Penyebab Anak Osteoporosis

































