Logo Bloomberg Technoz

Bapanas: Tak Ada Alasan Beras Mahal, Pedagang Melanggar Ditindak

Redaksi
21 October 2025 07:20

Pengunjung mengambil beras SPHP di salah satu ritel modern di Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (13/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung mengambil beras SPHP di salah satu ritel modern di Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (13/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menegaskan stok beras nasional saat ini berada pada posisi sangat aman. Amran menegaskan tidak ada alasan harga beras di pasar tetap tinggi. 

Pemerintah, kata dia, memastikan langkah konkret melalui intervensi pasar dan penegakan hukum untuk menstabilkan harga beras nasional.

“Tidak ada alasan harga beras mahal. Presiden telah memerintahkan agar harga segera turun sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dan kami pastikan itu terjadi,” tegas Mentan/Kepala Bapanas Amran dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Harga Beras bersama Kementerian/Lembaga dan Satgas Pangan Polri di Jakarta, Senin (20/10/2025)


Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras Januari-November 2025 mencapai 33,19 juta ton, meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 29,47 juta ton. Hingga akhir tahun, total produksi diperkirakan mencapai lebih dari 34 juta ton.

Sementara itu, per 20 Oktober 2025, stok beras pemerintah yang ada di Perum Bulog sangat aman di angka 3,8 juta ton. Capaian tersebut, menurut Mentan/Kepala Bapanas Amran, merupakan hasil kerja sama lintas sektor yang solid antara berbagai pihak terkait, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, TNI, Polri, Kejaksaan, hingga pemerintah daerah.