Logo Bloomberg Technoz

Secara unit, kata Bambang, developer sudah menyiapkan semua kebutuhan pasar. Menurut dia, yang menjadi penghambat lesu nya industri properti sekarang ini karena daya beli masyarakat yang lemah dan penolakan pengajuan kredit.

"Problem-nya daya beli lemah dan calon pembeli bermasalah itu membuat penolakan perbankan dalam penyaluran FLPP. Lebih dari 2/3 dan ada yang sampai menyatakan 90% ditolak prosesnya. Itu masalah yang harus diperjelas, apa ditolak karena SLIK OJK atau memang orangnya yang bermasalah," sebutnya.

Ia pun menyarankan agar pemerintah dan regulator dapat memperbaiki sistem real online SLIK OJK. Pasalnya, terdapat kondisi di mana konsumen sudah melakukan pembayaran tunggakan namun di real time SLIK OJK belum berubah status.

Selain itu, pemutihan tunggakan kredit ini pun harus dilakukan dengan tetap memperhatikan prudent banking. "Ke depan harus bisa diperbaiki dengan sistem uang lebih canggih agar real time. Karena pemutihan ini secara mentality tidak baik. Bank juga ada prudent banking, kita berharap proses ini dipercepat tapi tetap memperhatikan prudent banking," pungkasnya.

Developer Properti Sambut Baik Pemutihan SLIK OJK

Sebelumnya, Co-founder & Group CEO Triniti Land, Ishak Chandra menyambut baik rencana pemerintah yang akan memulihkan utang macet bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dinilai menjadi angin segar bagi dunia properti.

"Iya, [pemutihan SLIK OJK] pasti akan membantu banget. Karena 80%-90% pembeli properti membayar dengan KPR [Kredit Kepemilikan Rumah] atau KPA [Kredit Pembelian Apartemen]," katanya pada Bloomberg Technoz, Kamis (16/10/2025).

Menurut Ishak, pemutihan SLIK OJK ini akan meningkatkan transaksi pembelian properti yang sedang lesu. "Belum bisa dipastikan [peningkatan transaksi], tapi akan membuat penjualan bergairah dan naik kembali cukup kencang," sebutnya.

Ishak melanjutkan, salah satu dari banyak alasan yang membuat industri properti lesu karena calon pembeli potensial ditolak pengajuannya oleh perbankan. 

"Calon pembeli potential banyak yang ke-reject aplikasinya. Tingkat rejection-nya 20%-70% tergantung segmennya, dengan [kalangan masyarakat] menengah bawah bisa sampai 70%," ungkap Ishak.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi menyebut pemutihan SLIK OJK ini akan menjadi langkah dalam membuka pasar baru yang tidak pernah terjangkau. "Menurut saya sih ini membuka pasar baru yang dulu tidak pernah dijangkau," sebutnya.

Harun mengaku belum mengetahui secara persis sebesar apa dampak yang akan ditimbulkan oleh kebijakan itu. Meski begitu, ia memastikan setiap insentif yang dikeluarkan pemerintah akan memberikan dampak baik ke masyarakat.

"Saya belum tahu seberapa besar pengaruhnya terhadap dunia usaha properti, tetapi pasti segala macam insentif akan baik," jelas Harun.

(ell)

No more pages