"Anda ada di titik di mana penurunan lowongan kerja lebih lanjut mungkin akan berdampak pada tingkat pengangguran," kata Powell dalam sesi tanya jawab setelah menyampaikan pidato. "Anda telah mengalami periode luar biasa, di mana angka pengangguran langsung turun, tetapi saya pikir Anda akan mencapai titik di mana pengangguran mulai meningkat."
Ekspektasi pemotongan suku bunga pada Oktober sedikit berubah setelah pernyataan Powell. Menurut kontrak berjangka dana federal, investor melihat peluang pemangkasan suku bunga hampir 100%.
Pemotongan suku bunga The Fed pada September ialah yang pertama sejak Desember, dan menyusul perlambatan tajam dalam perekrutan selama musim panas.
Namun, tingkat pengangguran sejauh ini relatif rendah, mencapai 4,3% pada Agustus. Departemen Tenaga Kerja menunda rilis laporan penggajian September karena shutdown masih berlangsung, tetapi telah memanggil kembali staf untuk menyiapkan data indeks harga konsumen September yang akan dirilis akhir bulan ini.
"Saat ini, risiko terhadap sisi tenaga kerja dari mandat tersebut meningkat," ujar Yelena Shulyatyeva, ekonom senior AS di Conference Board, di sela-sela konferensi NABE. "Itulah yang akan mendorong keputusan dalam waktu dekat."
The Fed dijadwalkan mengadakan pertemuan lagi pada 28-29 Oktober. Bulan lalu, proyeksi median dari 19 pembuat kebijakan menunjukkan dua kali pemotongan suku bunga lagi tahun ini. Namun, sembilan pejabat menilai satu atau kurang pemotongan suku bunga sudah tepat.
Kepala Ekonom KPMG Diane Swonk memandang perbedaan pendapat di antara pembuat kebijakan juga membuat Powell lebih berhati-hati dalam menentukan arah suku bunga tahun depan.
"Itulah tanda bahwa 'kami sebenarnya tidak tahu ke mana arah kebijakan jangka panjang kami," ujarnya.
Ketiadaan data ekonomi resmi yang lengkap telah meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed tidak akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagaimana ekonomi berkembang, sehingga meningkatkan potensi kesalahan kebijakan.
Ini adalah masa yang sangat sulit bagi The Fed untuk beroperasi tanpa data. Mandatnya untuk menstabilkan harga dan memaksimalkan lapangan kerja menarik para pejabat ke arah yang berlawanan. Pasar tenaga kerja melambat, sementara inflasi tetap di atas target bank sentral sebesar 2%.
Powell mengatakan dia dan rekan-rekannya sedang mencari sumber data alternatif dari sektor swasta, tetapi menekankan pentingnya data pemerintah, yang dia sebut sebagai "standar emas."
"Kami tidak berharap dapat menggantikan data yang tidak kami dapatkan," kata Powell. "Kami akan mulai kehilangan data tersebut, terutama data Oktober. Jika ini berlangsung lama, mereka tidak akan mengumpulkannya, dan hal itu bisa menjadi lebih menantang."
Powell juga memberi sinyal bahwa bank sentral mungkin akan berhenti mengurangi neraca keuangannya dalam beberapa bulan ke depan—perubahan penting yang diperlukan untuk menjaga likuiditas di pasar pendanaan overnight.
(bbn)































