Indeks CSI 300 Growth telah mengungguli indeks value sebesar 25 poin persentase sepanjang tahun ini, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, siap mencatatkan kinerja tahunan terbaik dalam dua dekade.
Saham-saham China anjlok pada Senin karena perang dagang babak baru menjadi sorotan utama, setelah Presiden AS Donald Trump akhir pekan lalu mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 100% pada barang-barang China. Ancaman ini muncul sebagai respons atas pengumuman Beijing yang memperluas pembatasan terhadap ekspor tanah jarang dan mineral kritis lainnya.
Meski Trump kemudian mengisyaratkan dia terbuka untuk bernegosiasi, reaksi pasar menunjukkan investor tetap gelisah.
Sektor Keuangan Unggul
Indeks acuan CSI 300 ditutup turun 1,8% pada sesi pagi Senin, tetapi sub-indeks utilitas hanya turun 0,2%. Indeks saham keuangan melemah 0,8%, di mana saham beberapa bank besar berkinerja lebih baik. Harga saham China Construction Bank Corp menguat, sedangkan Industrial & Commercial Bank of China Ltd turun kurang dari 0,5%.
Macquarie Capital Ltd menyarankan investor untuk beralih dari saham-saham unggulan yang didorong momentum ke saham-saham perusahaan yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari stimulus konsumsi China.
"Investor sebaiknya menjual saham-saham broker, farmasi, dan semikonduktor dengan beta tinggi, lalu beralih ke saham-saham yang terkait dengan stimulus konsumsi, seperti barang konsumsi diskresioner," tulis para ahli strategi, termasuk Eugene Hsiao dalam catatan.
Meski demikian, beberapa sektor saham pertumbuhan tetap menarik bagi investor, terutama yang terkait dengan upaya lokalisasi China.
Saham-saham produsen cip China melawan tren aksi jual massal pada Senin di tengah ekspektasi bahwa perang dagang akan memperkuat fokus Beijing untuk meningkatkan kemandirian di sektor teknologi guna mengurangi ketergantungan pada impor AS.
(bbn)




























