Logo Bloomberg Technoz

Trump menambahkan bahwa salah satu langkah balasan yang tengah dipertimbangkan AS adalah “kenaikan besar-besaran tarif terhadap produk China yang masuk ke Amerika Serikat,” seraya menegaskan bahwa “banyak langkah balasan lain yang juga sedang dipertimbangkan secara serius.”

“Pasar saham jelas melemah tajam tepat setelah muncul tajuk tentang ‘kenaikan besar-besaran’ itu,” kata Dan Greenhaus, kepala ekonom dan strategi di Solus Alternative Asset Management LP. “Bagi banyak investor, isu tarif dianggap sudah selesai. Ada penerimaan terhadap status quo yang berlaku. Kenaikan besar dalam tarif terhadap negara yang menjadi sumber impor terbesar AS mengguncang status quo tersebut dan memaksa investor untuk meninjau ulang.”

Meningkatnya ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia menyebabkan penurunan luas di Wall Street, dengan lebih dari 420 saham dalam indeks S&P 500 atau sekitar 84% dari total emiten melemah, sementara hanya 15% yang menguat.

Sebanyak 10 dari 11 sektor dalam S&P 500 mencatat pelemahan, dipimpin oleh sektor teknologi. Satu-satunya sektor yang menguat adalah barang konsumsi pokok yang merupakan area defensif dengan valuasi relatif rendah dan dividen stabil. Saham PepsiCo Inc., yang masuk dalam kelompok ini, menjadi saham dengan kinerja terbaik di S&P 500, naik 3,7%.

Aksi jual di saham-saham spekulatif menjadi pemicu utama penurunan pasar. Indeks yang melacak perusahaan teknologi tanpa laba buatan Goldman Sachs turun 4,3%.

Indeks Russell 2000 turun 3%, mencatatkan penurunan terburuk sejak April, sementara saham-saham yang paling banyak dijual (shorted) merosot 4,1%. Keranjang saham UBS yang memantau “korban tarif” anjlok 4,7%, dan indeks VVIX yang mengukur volatilitas VIX  melonjak ke level tertinggi sejak April.

Di antara pergerakan saham individual, Mosaic menjadi salah satu pemberat terbesar di S&P 500 setelah anjlok 9,2%. Perusahaan pupuk tersebut melaporkan produksi fosfat kuartal ketiga lebih rendah dari perkiraan manajemen karena masalah mekanis di salah satu pabrik dan gangguan utilitas di pabrik lainnya.

Sementara itu, Qualcomm jatuh 7,3% setelah otoritas China membuka penyelidikan antimonopoli terkait akuisisi penyedia teknologi connected vehicle, Autotalks. Sebaliknya, Applied Digital melonjak 16% setelah mengumumkan tengah dalam tahap pembicaraan lanjutan dengan klien hyperscaler untuk kampus pusat data keduanya di North Dakota.

“Setelah mengalami salah satu reli terbaik dalam sejarah selama enam bulan terakhir, tidak mengherankan jika pasar mudah tersentak oleh risiko dari tajuk berita,” kata David Wagner dari Aptus Capital Advisors. “Ini normal, tapi bukan alasan untuk menjadi pesimistis terhadap pasar.”

Kini perhatian pelaku pasar beralih ke musim laporan keuangan korporasi yang dimulai Selasa mendatang dengan JPMorgan Chase & Co. dan sejumlah bank besar lainnya. Laba perusahaan-perusahaan dalam S&P 500 diperkirakan tumbuh 7,4% pada kuartal ketiga dibandingkan setahun sebelumnya, menurut data Bloomberg Intelligence, menjadi proyeksi tertinggi kedua sebelum musim laporan keuangan dalam empat tahun terakhir.

(bbn)

No more pages