Logo Bloomberg Technoz

“Pendidikan bermutu adalah jalan menuju bangsa maju. Negara yang ingin sejahtera harus menguasai sains dan teknologi,” tegasnya.

Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar utama:

1. Penyeimbang akses pendidikan, agar setiap anak berprestasi punya kesempatan setara;
2. Pembentukan karakter pemimpin Indonesia Emas 2045; dan
3. Integrasi akademik dengan semangat pengabdian sosial.

Pemerintah merancang dua jenis Sekolah Garuda. Pertama, Sekolah Garuda Transformasi, yaitu penguatan terhadap SMA/MA unggulan yang sudah ada agar mampu menembus universitas terbaik dunia. Tahun ini terdapat 12 sekolah di 11 provinsi yang lolos seleksi nasional, termasuk SMAN 10 Samarinda sebagai tuan rumah peluncuran.

Kedua, Sekolah Garuda Baru, yaitu sekolah yang akan dibangun dari nol di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan kurikulum berbasis data dan orientasi pengabdian masyarakat. Empat lokasi awal telah ditetapkan: Belitung Timur, Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sultra), dan Bulungan (Kaltara).

Hingga 2029, pemerintah menargetkan berdirinya 100 Sekolah Garuda — terdiri atas 80 sekolah transformasi dan 20 sekolah baru di wilayah 3T.

“Fokusnya bukan hanya akademik, tapi juga pemberdayaan masyarakat lokal. Anak-anak bangsa harus cerdas secara intelektual, kuat dalam karakter, dan peka terhadap sesama,” kata Gus Ipul.

Program ini juga diharapkan memperluas akses anak-anak Indonesia dari pelosok negeri untuk menguasai sains dan teknologi, sekaligus memperkuat diplomasi pendidikan Indonesia di tingkat global.

“Dari Samarinda, kita kirim pesan ke seluruh Indonesia bahwa anak-anak bangsa siap terbang tinggi, setinggi Garuda, untuk mengharumkan negeri,” ujar Gus Ipul.

Ia menegaskan, Sekolah Garuda bukan hanya proyek pendidikan, tetapi simbol komitmen Presiden untuk mencetak generasi unggul, berkarakter, dan berkeadilan fondasi menuju Indonesia Emas 2045

(fik/spt)

No more pages