Logo Bloomberg Technoz

Menteri UMKM: CEPA Harus Imbang dengan Ketersediaan Produk Ekspor

Merinda Faradianti
08 October 2025 16:40

Menteri UMKM Maman Abdurahman menyambangi KPK untuk klarifikasi surat Istrinya, Agustina Hastarini. (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)
Menteri UMKM Maman Abdurahman menyambangi KPK untuk klarifikasi surat Istrinya, Agustina Hastarini. (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Berbagai perjanjian dagang strategis  berbentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) kini dilakukan oleh Indonesia dengan beberapa negara di berbagai belahan dunia. Kini, ada sekitar 20 perjanjian dagang strategis yang sedang berjalan, 10 perjanjian dalam tahap ratifikasi, dan 16 lainnya masih dalam proses negosiasi.

Meski sudah menjalin kerja sama dagang strategis dengan berbagai negara, utilisasi perjanjian dagang Indonesia masih terbilang rendah yakni hanya ada di kisaran 60-70%.

Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut hal ini terjadi di tengah upayanya yang kini telah memfasilitasi dan melakukan usaha dalam peningkatan kualitas, akses pembiayaan, hingga sertifikasi produk pelaku usaha.

"Kalau konteks ekspor secara wawenang memang ada di Kementerian Perdagangan. Namun, kita bisa mendorong peningkatan kualitas produk, lalu akses pembiayaan, lalu sertifikasi untuk kebutuhan ekspor," katanya saat ditemui di Kantor Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Rabu (8/10/2025).

"Ada yang penting, yang mungkin ini cenderung abai, yaitu sustainability supply [persediaan berkelanjutan], kepastian supply [persediaan]. Banyak contoh kasus, ekspor sekali habis itu usaha kecilnya stop. Karena kita nggak membedah, nggak mempelajari, kekuatan usahanya, secara fundamental sudah kuat atau belum," tambahnya.