Vivo berdalih BBM dasaran yang disediakan Pertamina mengandung etanol sebesar 3,5%. Sementara itu, BP-AKR menilai perusahaan pelat merah itu tidak melampirkan sertifikat negara sumber impor atau certificate of origin.
“Pertamina berkomitmen seperti itu, mana yang speknya tertinggi itu akan dipakai,” kata Laode.
Prioritaskan RON 92
Menurut Laode, Pertamina dan operator SPBU swasta tengah berfokus untuk mengatasi masalah pasokan BBM RON 92. Terlebih, Pertamina memang tak menyediakan BBM dengan nilai oktan 95.
Dia beralasan bensin dengan RON 92 itu menjadi produk bensin yang paling laku di jaringan SPBU swasta. Di sisi lain, fasilitas kilang domestik dapat mengerek nilai RON 92 menjadi RON 95 nantinya.
“[BBM RON] 92 dulu kita beresin. Yang paling banyak yang beli motor dan lain-lain itu dulu. Sebenarnya RON itu dari kilang bisa disiapkan. Bukan hal yang sulit,” ucapnya.
Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth Dumatubun menerangkan, pengiriman kargo BBM itu bisa dilakukan jika seluruh proses negosiasi antara Pertamina dan operator SPBU swasta rampung.
“Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis dan tindak lanjut tahap selanjutnya,” kata Robeth dalam keterangan tertulis kepada Bloomberg Technoz, Senin (6/10/2025).
Roberth menerangkan terdapat sejumlah tahap yang akan dilakukan Pertamina dan masing-masing BU hilir migas swasta tersebut.
Saat ini, Pertamina dan pengola jaringan SPBU swasta itu sudah menyepakati dokumen perjanjian dalam rangka menjaga tata kelola dan regulasi, seperti anti-monopoli, anti-pencucian uang, hingga anti-penyuapan.
Menurut Roberth, pengelola jaringan SPBU swasta itu juga telah menyampaikan kebutuhan BBM dasaran yang dibutuhkan.
Setelah itu, perusahaan terkait akan membahas kesepakatan tentang spesifikasi produk dan persyaratan umum pembelian BBM.
“Selanjutnya Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi requirement semua badan usaha dan key term termasuk joint surveyor untuk dikonfirmasi oleh badan usaha swasta terkait,” lanjut Roberth.
(azr/naw)































