Logo Bloomberg Technoz

Dari perangkat berteknologi tinggi hingga solusi darurat sederhana, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Empat opsi berikut bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta anggaran masing-masing pengguna.

1. Gunakan Power Station Portabel

Salah satu solusi paling praktis adalah menggunakan power station portabel. Perangkat ini berfungsi sebagai baterai raksasa yang mampu menyalakan berbagai alat, mulai dari ponsel, laptop, hingga router internet.

Kapasitasnya diukur dalam satuan Watt-hour (Wh). Misalnya, power station dengan kapasitas 1000Wh secara teori bisa menyuplai daya 1000W selama satu jam. Karena router hanya memerlukan sekitar 30W, perangkat ini bisa menjaga internet tetap menyala selama berjam-jam.

Model modern biasanya menggunakan baterai lithium-ion atau lithium iron phosphate yang terkenal awet. Bahkan beberapa dilengkapi fitur pengisian lewat panel surya, sehingga bisa tetap digunakan saat mati listrik berkepanjangan.

Keunggulan utama power station adalah fleksibilitasnya. Selain untuk kondisi darurat listrik padam, perangkat ini juga berguna untuk camping, acara luar ruangan, hingga perjalanan jauh. Menyimpannya dalam kondisi terisi sekitar 80% dapat memperpanjang umur baterai.

2. Siapkan UPS (Uninterruptible Power Supply)

Ilustrasi Koneksi Lambat Internet di Indonesia (Dok. Diolah berbagai sumber)

Berbeda dengan power station, UPS atau uninterruptible power supply dirancang untuk menjaga perangkat tetap menyala tanpa jeda saat listrik mati. Alat ini dipasang langsung di antara perangkat dan sumber listrik utama. Begitu aliran listrik terputus, UPS otomatis mengambil alih.

Ada berbagai jenis UPS, mulai dari yang hanya bertahan beberapa menit hingga yang mampu memberi daya lebih lama. Untuk kebutuhan rumah tangga, khususnya menjaga koneksi internet, cukup pilih UPS berkapasitas kecil.

Umumnya, UPS menggunakan baterai lead-acid yang relatif murah dan tidak memerlukan perawatan rumit. Jika tujuan utamanya hanya menyalakan modem dan router, perangkat kecil dengan daya sekitar 600VA sudah mencukupi.

Kelebihan UPS terletak pada transisi daya yang mulus. Perangkat tetap menyala tanpa terputus, sehingga rapat daring, game online, atau proses download tidak terganggu.

3. Manfaatkan USB Power Bank dengan DC Splitter

Jika tidak memiliki UPS atau power station, solusi berikutnya adalah menggunakan power bank berkapasitas besar. Dengan output USB-C berdaya tinggi, perangkat ini bisa menjadi alternatif untuk menyalakan router maupun modem.

Caranya, gunakan adaptor USB-C ke DC yang sesuai dengan spesifikasi router. Beberapa model bahkan mendukung Y-splitter, sehingga satu power bank bisa menyalakan dua perangkat sekaligus.

Namun, pengguna harus memastikan terlebih dahulu kebutuhan daya perangkat. Misalnya, router dengan spesifikasi 12V 2.5A berarti membutuhkan sekitar 30W. Jadi, power bank dan adaptor yang digunakan harus mampu menyediakannya.

Kelebihan solusi ini adalah portabilitas. Power bank mudah dibawa ke mana saja, sehingga praktis digunakan di rumah, perjalanan, atau situasi darurat.

4. Gunakan Hotspot dari Smartphone

Bagi yang tidak memiliki perangkat cadangan, smartphone bisa menjadi penyelamat terakhir. Dengan mengaktifkan fitur personal hotspot, perangkat lain seperti laptop dapat tetap terhubung ke internet.

Koneksi 4G atau 5G bahkan kadang lebih cepat daripada WiFi rumah, tergantung lokasi dan jaringan operator. Pengguna hanya perlu masuk ke menu pengaturan jaringan pada ponsel Android atau iOS untuk mengaktifkannya.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hotspot menguras baterai dan kuota lebih cepat, sehingga sebaiknya hanya menghubungkan perangkat yang benar-benar diperlukan. Tambahan solar charger bisa menjadi opsi untuk menjaga ponsel tetap bertenaga jika listrik mati cukup lama.

Meski begitu, dalam kasus pemadaman listrik massal, jaringan internet kabel sering ikut terganggu. Pada kondisi seperti itu, koneksi seluler bisa menjadi satu-satunya alternatif yang masih tersedia.

Pilih Solusi Sesuai Kebutuhan dan Anggaran

Ilustrasi antisipasi keamanan jaringan internet dari aksi hacker. (Bloomberg)

Setiap solusi memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Power station portabel memang tangguh, tetapi harganya relatif mahal. UPS lebih terjangkau dan praktis, namun biasanya hanya bertahan beberapa menit hingga satu jam.

Sementara itu, power bank dengan adaptor lebih ekonomis, tetapi membutuhkan perhitungan daya yang tepat. Hotspot smartphone paling mudah digunakan, meski sangat bergantung pada sinyal seluler dan kuota internet.

Dengan mengenali kebutuhan pribadi, kamu bisa memilih solusi yang paling sesuai. Jika internet menjadi kebutuhan utama dalam pekerjaan, investasi pada perangkat seperti UPS atau power station bisa jadi pilihan bijak.

Mati listrik memang menjadi gangguan yang sering terjadi, terutama di wilayah dengan pasokan listrik belum stabil. Namun, bukan berarti aktivitas online harus berhenti total.

Dengan persiapan sederhana seperti menyiapkan power station, UPS, power bank, atau memanfaatkan hotspot ponsel, koneksi internet tetap bisa dijaga. Setiap opsi memiliki nilai tambah masing-masing, tergantung kebutuhan dan anggaran pengguna.

Ingatlah, sedikit persiapan di awal bisa menyelamatkan banyak hal ketika keadaan darurat datang. Tetap online meski listrik padam bukan lagi sekadar wacana, melainkan sesuatu yang bisa diwujudkan dengan langkah cerdas.

(seo)

No more pages