Logo Bloomberg Technoz

Dengan demikian, BKPM tidak terlibat secara langsung menawarkan maupun memboyong calon investor untuk berinvestasi di proyek kilang minyak baru di Indonesia.

“Juga nanti desainnya di bawah Kementerian ESDM. Nah, kalau mereka kemudian sudah ketemu, bisa moving forward dengan kesetujuan membentuk joint venture, kemudian juga akan melakukan perluasan, mengimporkan mesin dan peralatan, dari sisi-sisi itu nanti sejauh itu yang di downstream-nya, kita bisa memberikan fasilitas-fasilitas,” tegas Nurul.

Untuk diketahui, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia belakangan ini saling melemparkan pernyataan terkait dengan investasi kilang milik PT Pertamina (Persero).

Mulanya, Purbaya mengaku merasa kesal akibat mandeknya investasi kilang baru PT Pertamina (Persero). Dia menyampaikan hal tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR.

Purbaya membeberkan Pertamina belum membangun kilang baru sejak krisis 1998 yang berakibat pada ikut naiknya belanja impor bahan bakar minyak (BBM) setiap tahun. Konsekuensinya, Pertamina mesti membeli BBM dari Singapura untuk menambal kebutuhan domestik yang terus meningkat.

"Sejak krisis sampai sekarang tidak ada kilang baru, kalau bapak-ibu ketemu Danantara lagi, minta Pertamina bangun kilang baru," kata Purbaya pekan lalu.

Apalagi, Purbaya mengatakan jika dirinya sebenarnya sudah pernah meminta Pertamina untuk membangun kilang baru sejak bertugas di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi pada 2018.

Bahkan, dia membeberkan, sempat menawarkan Pertamina untuk bekerja sama dengan perusahaan China untuk membangun kilang di dalam negeri. Hanya saja, menurut dia, tawaran itu ditolak Pertamina.

“Pertamina bilang keberatan dengan usul tersebut karena sudah overkapasitas. Waktu itu saya kaget, 'overkapasitas apa?' ujarnya.

Tak berselang lama, Bahlil mengaku enggan berkomentar lebih jauh mengenai pernyataan Purbaya. Hal yang terang, Bahlil memastikan Kementerian ESDM terus mengawal proses pembangunan kilang yang sedang dijalankan Pertamina.

"Saya tidak mau mengomentari pernyataan orang lain. Silakan ditanyakan kepada orang yang mengomentari. Tugas saya adalah bagaimana memastikan agar mengawasi teman-teman, dengan Pertamina untuk yang kilang-kilang lagi berjalan," kata Bahlil.

Investasi kilang di Indonesia./dok. BMI

Adapun, Pertamina mengendalikan bisnis penyulingan minyak lewat anak usahanya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Saat ini, KPI mengoperasikan enam kilang dengan kapasitas pengolahan mencapai 1 juta barel per hari.

Sejumlah kilang itu termasuk refinery unit (RU) II Dumai dengan kapasitas 170.000 barel minyak per hari (bph), RU III Plaju berkapasitas 126.000 bph, RU IV Cilacap berkapasitas 348.000 bph, RU V Balikpapan berkapasitas 360.000 bph, RU VI Balongan berkapasitas 150.000 bph, dan RU VII Kasim berkapasitas 10.000 bph.

(azr/wdh)

No more pages