Logo Bloomberg Technoz

Vitamin B6, vitamin C, mangan, selenium, hingga magnesium adalah sebagian dari nutrisi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, terdapat juga mineral penting seperti kalsium, fosfor, dan potasium. Kombinasi nutrisi ini menjadikan bawang putih lebih dari sekadar bumbu dapur.

Senyawa sulfur, terutama allicin, menjadi pusat perhatian para peneliti. Allicin terbentuk ketika bawang putih dihancurkan atau dipotong, dan inilah yang memberi aroma khas sekaligus efek terapeutik. Sayangnya, senyawa ini mudah hilang ketika dipanaskan terlalu lama. Karena itu, metode pengolahan bawang putih sangat menentukan efektivitasnya.

Para ahli menyarankan agar bawang putih dihancurkan dan dibiarkan selama beberapa menit sebelum dimasak. Cara ini dapat mempertahankan kandungan allicin sehingga manfaat kesehatan tetap optimal.

Khasiat Kesehatan yang Didukung Penelitian

Sejumlah penelitian telah memvalidasi beragam manfaat kesehatan dari bawang putih. Berikut adalah rangkuman tujuh manfaat utamanya yang telah diakui secara ilmiah.

1. Penguat Sistem Imun

Bawang putih. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Bawang putih dikenal sebagai sahabat sistem kekebalan tubuh. Senyawa organosulfur yang terkandung di dalamnya mampu memperkuat fungsi sel imun. Riset menunjukkan bahwa konsumsi rutin bawang putih dapat menurunkan resiko terserang flu hingga mempercepat pemulihan.

Dalam sebuah uji klinis, peserta yang mengkonsumsi ekstrak bawang putih mengalami lebih sedikit hari sakit dibanding mereka yang tidak. Manfaat ini sangat penting terutama bagi lansia atau individu dengan daya tahan tubuh lemah.

2. Penurun Tekanan Darah

Hipertensi menjadi penyebab utama penyakit jantung dan stroke. Menurut Healthline, konsumsi bawang putih terbukti menurunkan tekanan darah hingga 10–15 mmHg pada beberapa penelitian. Efek ini sebanding dengan obat antihipertensi tertentu.

Allicin berperan dalam melebarkan pembuluh darah, sehingga sirkulasi darah lebih lancar. Namun, hasil optimal sangat bergantung pada kondisi metabolisme individu, termasuk kadar vitamin B12 dalam tubuh.

3. Menekan Kolesterol Jahat

Ilustrasi Kolesterol (Envato)

Kadar kolesterol LDL yang tinggi meningkatkan risiko penyumbatan arteri. Studi membuktikan bawang putih mampu menurunkan LDL hingga 10% dalam dua bulan konsumsi rutin, tanpa mempengaruhi kolesterol baik (HDL).

Efek ini membantu mencegah terbentuknya plak pada pembuluh darah, yang pada akhirnya mengurangi resiko serangan jantung maupun stroke.

4. Pencegah dan Penangkal Kanker

Penelitian menunjukkan konsumsi bawang putih berkaitan dengan penurunan risiko kanker lambung, usus besar, hingga paru-paru. Kandungan antioksidan dan sulfur di dalamnya berperan memperbaiki DNA, menghambat pertumbuhan sel abnormal, serta mengurangi inflamasi.

Beberapa ahli menyebutkan bahwa efek protektif ini lebih kuat pada mereka yang rutin mengonsumsi bawang putih mentah dibanding olahan.

5. Menjaga Kesehatan Otak

Antioksidan bawang putih melindungi otak dari kerusakan oksidatif. Hal ini berpotensi menurunkan risiko Alzheimer maupun Parkinson. Selain itu, ekstrak bawang putih tua (aged garlic extract) terbukti mampu memperlambat penurunan fungsi kognitif.

Asupan rutin juga meningkatkan aliran darah ke otak, yang penting untuk menjaga memori dan konsentrasi.

6. Perlindungan Hati dan Ginjal

Pada pasien dengan penyakit hati berlemak non-alkoholik, konsumsi bawang putih menunjukkan hasil positif dalam memperbaiki fungsi hati. Tak hanya itu, bawang putih juga melindungi ginjal dari kerusakan akibat tekanan darah tinggi dan stres oksidatif.

Dalam penelitian praklinis, allicin bahkan menunjukkan efek protektif yang sebanding dengan obat medis seperti losartan.

7. Menyehatkan Pencernaan dan Usus

Pekerja mengupas bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (29/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bawang putih bertindak sebagai prebiotik alami yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Mikrobioma usus yang seimbang berperan penting dalam metabolisme, imunitas, serta penyerapan nutrisi.

Dengan usus yang sehat, tubuh lebih terlindungi dari peradangan kronis maupun penyakit infeksi.

Cara Konsumsi yang Dianjurkan

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, bawang putih sebaiknya dikonsumsi mentah. Namun, bagi sebagian orang, rasa tajam dan aroma kuat bisa terasa mengganggu. Solusinya adalah dengan menghancurkan bawang putih, lalu mendiamkannya selama 10 menit sebelum dimasak.

Selain bentuk segar, bawang putih juga tersedia sebagai suplemen, baik dalam bentuk kapsul minyak maupun ekstrak tua. Produk ini cocok untuk mereka yang tidak tahan dengan bau khas bawang putih mentah. Penting untuk memilih suplemen yang sudah terstandarisasi agar kualitas tetap terjamin.

Mengkombinasikan bawang putih dengan bahan alami lain juga menjadi pilihan menarik. Campuran bawang putih dengan madu, misalnya, telah lama digunakan sebagai tonik alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Efek Samping dan Peringatan Penting

Bawang putih. (Buddhika Weerasinghe/Bloomberg)

Meski kaya manfaat, konsumsi bawang putih tidak sepenuhnya bebas risiko. Bau mulut, bau badan, hingga perut kembung merupakan efek samping umum. Meskipun tidak berbahaya, hal ini cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sifat antikoagulan bawang putih juga dapat menjadi masalah bagi mereka yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah. Interaksi ini bisa meningkatkan risiko perdarahan serius. Oleh karena itu, pasien dengan kondisi medis tertentu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi bawang putih dalam dosis tinggi.

Selain itu, penderita maag atau GERD sering melaporkan gejala nyeri ulu hati setelah mengkonsumsi bawang putih. Untuk mereka yang akan menjalani operasi, para ahli menyarankan menghentikan konsumsi bawang putih minimal dua minggu sebelumnya.

Bawang putih bukan sekadar bumbu dapur, melainkan salah satu herbal paling berharga di dunia medis. Sejak zaman kuno hingga era modern, manfaatnya telah dibuktikan melalui praktik tradisional dan penelitian ilmiah.

Dengan kandungan bioaktif yang melimpah, bawang putih mampu memperkuat imun, melindungi jantung, hingga menjaga fungsi otak. Namun, konsumsi harus tetap bijak, memperhatikan dosis, cara pengolahan, dan kondisi kesehatan individu.

Dalam jumlah tepat, bawang putih dapat menjadi sahabat terbaik tubuh. Dari meja makan hingga dunia medis, kehadirannya tetap relevan dan tak tergantikan sepanjang zaman.

(seo)

No more pages