Logo Bloomberg Technoz

Kata Bulog soal Penyebab Deflasi Beras pada September 2025

Dovana Hasiana
05 October 2025 13:00

Penyaluran bantuan pangan beras Bulog oleh PT POS Indonesia di RPTRA Petukangan Berseri, Rabu (11/12/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Penyaluran bantuan pangan beras Bulog oleh PT POS Indonesia di RPTRA Petukangan Berseri, Rabu (11/12/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta -Perum BULOG tegaskan mengambil peran dalam laju inflasi Indonsia terakhir lewat intervensi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), diterangkan Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto.

Diketaui, Indonesia mencatat inflasi bulanan (month-to-month/mtm) September 2025 sebesar 0,21%. Dalam hal ini, komoditas beras mencatat deflasi sebesar 0,13% dengan andil negatif -0,01%, sehingga beras berperan dalam menahan laju inflasi umum.

Bulan September terjadi penurunan harga beras berdkat kombinasi faktor pasokan dan intervensi pemerintah. Dari sisi pasokan, harga beras mendapat tekanan dari masuknya panen gadu di sejumlah sentra produksi. 

“Sementara dari sisi kebijakan, intervensi melalui program SPHP yang dijalankan Perum BULOG dinilai memberikan dampak di pasar,” ujar Suyamto dalam siaran pers, dikutip Minggu (5/10/2025). 

Program SPHP dilakukan melalui tujuh saluran distribusi utama, mulai dari pasar tradisional, pasar ritel modern, jaringan Koperasi Desa Merah Putih kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), outlet BUMN Pangan, jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) BULOG, hingga jalur distribusi langsung berbasis komunitas.