Logo Bloomberg Technoz

GAPKI Sebut Penurunan Ekspor Kelapa Sawit Karena Faktor Musiman

Merinda Faradianti
03 October 2025 17:10

Seorang pekerja memberikan pupuk pada pohon kelapa sawit di kebun pembibitan di Kabupaten Kotawaringin Barat. (Fotografer:Muhammad Fadli/Bloomberg)
Seorang pekerja memberikan pupuk pada pohon kelapa sawit di kebun pembibitan di Kabupaten Kotawaringin Barat. (Fotografer:Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengamini, terjadi penurunan kinerja ekspor ke beberapa negara seperti China, Uni Eropa (UE), Afrika, Rusia, Malaysia hingga Amerika Serikat (AS) pada periode Juli 2025. Namun sebaliknya, negara India, Pakistan dan Bangladesh terjadi kenaikkan kinerja ekspor. 

"Penurunan ekspor biasanya karena stok minyak nabati mereka masih tinggi dan biasanya seasonal [musiman] saja," katanya pada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (3/10/2025).

Sementara itu, untuk produksi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah pada bulan Juli 2025 mencapai 5.113 ribu ton, naik 6% dari 4.823 ribu ton produksi di bulan sebelumnya.


Produksi palm kernel oil (PKO) atau minyak inti sawit pada bulan Juli juga naik 6% menjadi 493 ribu ton dari 465 ribu ton. Secara tahunan (year-on-year/YoY) sampai dengan bulan Juli, produksi CPO ditambah dengan PKO tahun 2025 mencapai 33.495 ribu ton atau naik sekitar 11,11% lebih tinggi dari produksi tahun 2024 sebesar 30.146 ribu ton.

Sedangkan untuk total konsumsi dalam negeri mengalami sedikit penurunan. Konsumsi oleokimia turun menjadi 185 ribu ton atau turun 3,65% dari bulan sebelumnya sebesar 192 ribu ton.