Logo Bloomberg Technoz

“Kabarnya jika SPBU swasta beli BBM lewat Pertamina, yang akan dikirim adalah base fuel yang belum diolah atau ditambah aditif. Apakah praktik di lapangan demikian? Entahlah,” tulis salah satu warganet bernama Agi, mengomentari foto tersebut.

Di sisi lain, cukup banyak warganet yang menduga bahwa truk pengangkut BBM Pertamina tersebut sedang mengisi bensin di SPBU Shell.

“Ini mah udah pasti truk Pertamina beli bensinnya juga di Shell karena ga percaya sama Pertamina,” tulis akun X dengan nama Poyno, menduga truk tersebut sedang mengisi bahan bakar di SPBU Shell.

Akun @rasjawa tersebut juga sempat membalas cuitan salah satu warganet, dia menduga truk milik Pertamina tersebut sedang mengisi solar di SPBU Shell.

“Truknya ngisi solar ini kayanya,” tulisnya.

Seorang pelanggan mengisi bahan bakar tanker gas Shell Plc dengan bahan bakar diesel./Bloomberg-Samsul Said

Untuk diketahui, Roberth juga telah memastikan bahwa kargo base fuel atau bahan bakar dasar yang akan dipasok ke operator SPBU swasta tiba di Jakarta pada hari ini, Rabu (24/9/2025).

Roberth menjelaskan, perseroan telah melakukan pertemuan kedua dengan badan usaha (BU) swasta, yakni; Vivo, BP-AKR, dan Exxon kemarin, Selasa (24/9/2025).

Dalam rapat itu, terdapat beberapa BU swasta yang masih memerlukan waktu untuk berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing sehingga belum menyerahkan kebutuhan kuota BBM tambahan.

Akan tetapi, Roberth mengklaim BU hilir migas swasta tersebut telah memiliki komitmen yang sama untuk segera menyampaikan kebutuhan kuota tambahan.

“Pertamina Patra Niaga menawarkan mekanisme penyediaan pasokan dengan menggunakan prosedur yang ada. Harapan kami, BU swasta dapat berkolaborasi dengan niat baik, sambil tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN,” kata Roberth, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).

Roberth menegaskan perseroan memastikan kargo base fuel yang dibutuhkan telah tiba di Jakarta sesuai spesifikasi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas). Akan tetapi, dia enggan mengungkapkan besaran volume base fuel yang tiba di Tanah Air tersebut.

Dia hanya menyatakan nantinya akan terdapat mekanisme pengecekan kualitas pasokan melalui joint surveyor. Setelah itu, Pertamina Patra Niaga juga akan melakukan pertemuan dengan masing-masing BU swasta untuk membahas perincian kebutuhan dan rencana distribusi ke masyarakat.

“Harapan kami adalah segera mendapatkan informasi kebutuhan pasokan dari BU swasta, sehingga penyaluran ke masyarakat bisa berjalan lancar,” tegas Roberth.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membeberkan perusahaan pengelola SPBU swasta sepakat untuk membeli bensin dari Pertamina untuk mengisi kekosongan saat ini.

Nantinya, Pertamina bakal melakukan impor untuk menambal kebutuhan bahan bakar minyak jaringan SPBU swasta yang telah kosong sejak bulan lalu.

Di sisi lain, dia memastikan, bahan bakar yang akan dibeli SPBU swasta dari Pertamina akan berbasis fuel base atau murni. Selain itu, BBM tersebut akan kembali tersedia di SPBU swasta pada pekan ini.

“Dipastikan bahwa karena pasokan Pertamina yang sekarang sudah dicampur, jadi kemungkinan besar impornya impor baru,” kata Bahlil.

Sekadar catatan, berdasarkan data Kementerian ESDM, Pertamina Patra Niaga memiliki sisa kuota impor sebesar 34% atau sekitar 7,52 juta kiloliter (kl) sampai akhir tahun ini.

Kuota itu dianggap cukup untuk memenuhi tambahan alokasi bagi SPBU swasta hingga Desember 2025 sebesar 571.748 kl.

(azr/wdh)

No more pages