Saham kesehatan juga turun hingga pemberat pelemahan IHSG, saham PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) jatuh 2,99%, saham PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) ambles 2,78%, dan saham PT Soho Global Health Tbk (SOHO) yang terpeleset 2,65%.
LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan ikut tertekan hingga menjadi pemberat utama IHSG antara lain, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ambles 4,91%, dan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan pelemahan 3,81%.
Tren bearish siang hari ini juga terjadi pada saham LQ45 berikut, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) melemah 3,27%, saham PT Ciputra Group Tbk (CTRA) drop 2,11%. Dan juga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terpeleset 1,92%.
Analis Panin Sekuritas memaparkan, IHSG ditutup melemah 0,04% di level 8.121 sejalan dengan Bursa AS yang ditutup melemah setelah adanya pernyataan dari Gubernur The Fed, Jerome Powell terkait perlunya menyeimbangkan risiko inflasi dan pelemahan pasar tenaga kerja untuk keputusan pemangkasan suku bunga kedepan.
“Serta terkait valuasi ekuitas yang saat ini tergolong tinggi,” jelas Analis Panin Sekuritas siang hari ini.
Adapun Bursa Asia siang hari ini melaju bervariasi. Indeks Hang Seng Hong Kong melesat 1,27%, Shanghai melejit 0,85%, NIKKEI 225 menguat 0,16%, dan Kospi naik 0,05%, sementara itu, SENSEX 30 India turun 0,44%, Strait Times Singapore melemah 0,31%, Taiwan TAIEX merah 0,19%, dan FTSE Malaysia KLCI melemah 0,13%.
Dalam riset Panin menyebut, Bursa Asia mengekor pada pelemahan Wall Street sekaligus mencerminkan sikap kehati–hatian pasar terhadap sinyal perdagangan dan kebijakan moneter.
“Adapun pasar lebih berhati–hati setelah Powell menyatakan valuasi ekuitas saat ini tergolong sangat tinggi dan jalur pemangkasan suku bunga belum jelas dengan menyebut Bank Sentral tengah menghadapi situasi yang menantang.”
(fad/wdh)






























