Kenaikan harga CPO ini juga dipengaruhi oleh stagnasi di produksi minyak kelapa sawit di Indonesia yang sudah terjadi beberapa tahun terakhir ini.
"Jadi produksi CPO, di pasar global sudah mencapai 80 juta ton sepanjang tahun. Jadi sedangkan produksi CPO itu ada sekitar 79 juta ton, pada akhir tahun lalu. Sedangkan konsumsi global, berhubungan dengan peningkatan produksi sosial masyarakat," jelasnya.
Pendapatan perseroan terdorong naik sebesar 40,1% dari Rp10,2 triliun menjadi Rp14,4 triliun pada semester I-2025. Laba operasional semester I 2025 meningkat drastis sebesar 78,6% dari Rp579 miliar menjadi Rp1,0 triliun.
Perseroan juga mencatatkan kenaikkan laba bersih 40,1% Yoy dari Rp501 miliar pada semester I-2024 menjadi Rp702 miliar pada semester I-2025, dengan belanja modal sebesar Rp250 miliar. Angka ini diketahui turun 34% Yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya.
(mef/yan)































