AALI mengelola total lahan seluas 284.831 hektare (ha) yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, dengan 75% berupa perkebunan inti dan sisanya plasma.
Perusahaan memiliki 32 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas pengolahan 1.570 ton tandan buah segar (TBS) per jam, serta dua pabrik pencampuran pupuk dan dua pabrik penyulingan.
Pada peruh pertama tahun ini produksi TBS olah perusahaan naik 14% menjadi 3,14 juta ton, dari sebelumnya 2,76 juta ton pada periode sama 2024.
Capaian produksi crude palm oil (CPO) dan kernel juga tumbuh masing-masing 14% dan 12% year-on-year (yoy).
Harga rata-rata penjualan CPO juga terangkat seiring kenaikan harga global. Harga jual rata-rata perseroan naik dari Rp12.883 per kg sementar satu tahun lalu menjadi Rp14.268 per kg sepanjang Januari - Juni lalu.
Kinerja Keuangan
Kenaikan produksi dan harga jual mendorong pertumbuhan pendapatan AALI sebesar 40% yoy, dari Rp10 triliun pada semester I-2024 menjadi Rp14,4 triliun pada semester I-2025. Laba operasional naik 79% yoy, dari Rp579 miliar menjadi Rp1,03 triliun.
Laba bersih perseroan tercatat Rp702 miliar per Juni 2025, meningkat 40% dibandingkan Rp501 miliar pada periode sama 2024.
(rtd/red)































