Logo Bloomberg Technoz

Duit Rp200 T Bikin Bankir Putar Otak Demi Pertumbuhan Ekonomi

Redaksi
17 September 2025 10:58

Penempatan kas negara di bank BUMN demi menggenjot kredit ke sektor riil ( Dimas Ardian/Bloomberg)
Penempatan kas negara di bank BUMN demi menggenjot kredit ke sektor riil ( Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kebijakan pemerintah menggerojok perbankan pelat merah (Himbara) dengan uang kas negara senilai Rp200 triliun, diyakini oleh Menteri Keuangan baru Purbaya Yudhi Sadewa menjadi salah satu kunci pembuka sumbatan yang diharapkan bisa menggerakkan lagi roda ekonomi yang seret belakangan.

Para bankir diharapkan mau bekerja lebih serius mendukung pertumbuhan ekonomi ketika tren setahun terakhir menunjukkan perbankan makin menyukai memutar duit di surat berharga. Sedang pada saat yang sama, tren pertumbuhan kredit kian mengempis.

Namun, langkah pemerintah tersebut masih menuai banyak kritik di tengah kondisi likuiditas perbankan yang sejatinya tidak sedang berada dalam tekanan. Dengan wanti-wanti pemerintah agar injeksi likuiditas itu tidak bergeser menyerbu Surat Berharga Negara, para bankir dipaksa menyalurkannya sebagai pinjaman ke sektor riil. 


Di tengah situasi permintaan kredit yang masih lesu, seperti terungkap dalam survei perbankan terakhir yang dirilis oleh Bank Indonesia, menggelontorkan kredit dengan kebijakan (lending standard) lebih longgar, dikhawatirkan memicu lonjakan kredit bermasalah ke depan.

Hasil survei perbankan yang dirilis oleh Bank Indonesia pada akhir Juli lalu memperkirakan, laju penyaluran kredit baru pada kuartal III ini masih akan melambat. Para bankir juga masih akan menerapkan lending standard yang seketat periode sebelumnya, terindikasi dari Indeks Lending Standard bernilai positif 0,02.