Logo Bloomberg Technoz

Dalam perdagangan intraday, harga emas bahkan sempat di atas US$ 3.700/troy ons. Ini pun menjadi rekor harga tertinggi sepanjang sejarah.

Kenaikan harga emas utamanya ditopang oleh ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter. Amerika Serikat (AS) menjadi fokus utama.

Pada Kamis ((18/9/2025) dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS Federal Reserve akan mengumumkan hasil rapat Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC). Satu yang dinanti tentu adalah suku bunga acuan.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke 4-4,24% adalah 96,1%. Sementara kemungkinan pemangkasan 50 bps menjadi 3,75-4% adalah 3,9%. Tidak ada probabilitas suku bunga acuan bakal ditahan di 4,25-4,5%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

(aji)

No more pages