Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, saat mengevaluasi pelaksanaan stimulus  pada semester I-2025, dia menilai paket kebijakan sebelumnya juga memberikan hasil positif, meski belum besar.

"Hampir 100% sifatnya konsumsi, sehingga tidak sustainable (berkelanjutan) karena tidak meningkatkan produktivitas. Paket seperti proyek padat karya dan renovasi rumah tidak layak huni, merupakan model bagus yang kedepan perlu diprioritaskan," pungkasnya. 

Sebagaimana diketahui, pemerintah akan memberlakukan Program Paket Kebijakan Stimulus Ekonomi pada 2025. Program ini terdiri dari delapan program akselerasi ekonomi 2025, empat program berlanjut pada 2026, dan lima program andalan pemerintah untuk menyerap tenaga kerja. 

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai Rapat Kabinet dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/9/2025).

"Pertama, magang lulusan dari pada perguruan tinggi dengan kriteria maksimal fresh graduate 1 tahun, baik S1, D3, dan yang lain, itu di link and match dengan sektor industri, dengan penerima manfaat awal 20.000 orang," kata Airlangga. 

Tak luput, Airlangga juga menuturkan untuk 8 Program Akselerasi 2025, terdapat program Bantuan pangan periode Oktober-November 2025 dengan total 10 Kg beras. "Nanti kita evaluasi untuk bulan berikutnya Desember, itu diperlukan dana sebesar Rp7 triliun."

Kemudian, program bantuan lainnya yakni iuran jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi pekerja bukan penerima upah, pengemudi ojol, ojek pangkalan, supri kurir dan logistik, dengan target penerima ada sekitar 731,3 ribu orang. diberikan diskon 50% utk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). 

(lav)

No more pages