Logo Bloomberg Technoz

Demam Labubu Meredup, Pop Mart Kehilangan Rp213 T Nilai Saham

News
15 September 2025 14:40

Labubu dolls at a Pop Mart store in Shanghai. (Raul Ariano/Bloomberg)
Labubu dolls at a Pop Mart store in Shanghai. (Raul Ariano/Bloomberg)

Jeanny Yu - Bloomberg News

Bloomberg, Demam terhadap boneka Labubu yang mulai mereda telah menghentikan salah satu reli saham terbesar di dunia, menghapus miliaran dolar dari nilai Pop Mart International Group Ltd.

Saham pembuat mainan asal China itu merosot hampir 9% di Hong Kong — penurunan terbesar sejak April — setelah JPMorgan Chase & Co. menurunkan peringkat perusahaan tersebut karena lemahnya katalis dan valuasi yang tidak menarik. Meskipun anjlok, saham Pop Mart masih naik lebih dari 180% sepanjang tahun ini dan tetap menjadi yang berkinerja terbaik di Indeks Hang Seng.


“Kami percaya valuasi saat ini sudah dihargai seolah-olah sempurna, sehingga setiap sedikit kesalahan fundamental atau laporan media negatif (misalnya penurunan harga jual kembali dan lisensi pihak ketiga) bisa mendorong kinerja saham melemah,” tulis analis JPMorgan termasuk Kevin Yin dalam sebuah catatan.

Penurunan peringkat dari bank Wall Street tersebut muncul di tengah tanda-tanda bahwa hype seputar mainan desainer Pop Mart mulai memudar. Premi yang dulu melekat pada Labubu — boneka berbulu dengan telinga kelinci yang diburu selebritas mulai dari Lisa BLACKPINK hingga David Beckham — kini mulai menyempit di pasar sekunder di China.

Grafik Pop Mart International Group Ltd - Last Price. (Sumber: Bloomberg)