Logo Bloomberg Technoz

Emas telah melonjak hampir 40% tahun ini, menjadikannya salah satu komoditas dengan kinerja terbaik, dan mengungguli indikator pasar lainnya termasuk Indeks S&P 500. 

Kenaikan harga emas didukung oleh pembelian oleh bank sentral, ketidakpastian geopolitik, dan aliran dana ke ETF. Selain mencetak rekor nominal minggu ini, emas juga melampaui puncak inflasi-disesuaikan yang dicapai lebih dari 45 tahun lalu.

ETF yang didukung oleh emas batangan telah bertambah hampir 17 ton hingga Kamis, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

UBS Group AG menaikkan target harga emas menjadi US$3.800/troy ons pada akhir tahun dari US$3.500, dengan alasan pembelian ETF emas yang tinggi, suku bunga lebih rendah, dan pelemahan dolar.  Bank tersebut memperkirakan harga emas batangan akan mencapai US$3.900 pada pertengahan 2026.

“Karena korelasi negatif emas dengan dolar AS tetap tinggi, pelemahan dolar AS yang berkelanjutan seharusnya meningkatkan permintaan investasi, dengan para pelaku pasar menggunakan logam ini sebagai lindung nilai,” tulis analis UBS termasuk Wayne Gordon dalam sebuah catatan.

“Keinginan Presiden AS Donald Trump untuk suku bunga kebijakan yang lebih rendah juga meningkatkan daya tarik emas.”

Harga emas naik 0,4% menjadi US$3.648,51/troy ons pada pukul 14.54 waktu New York AS. Indeks Dolar Spot Bloomberg relatif stabil. Perak naik 1,7% menjadi US$42,2625/troy ons. Palladium menuju kenaikan mingguan hampir 9%, sementara platinum naik di atas US$1.400/troy ons.

(bbn)

No more pages