Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) tengah mengkaji kembali pemberian insentif pembelian motor listrik. Kemenko Perekonomian juga mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima surat terkait dengan rencana penggelontoran insentif ini dari Kemenperin.
Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan, pemberian insentif tersebut kemungkinan akan digabung ke dalam paket stimulus ekonomi kuartal III-2025.
Meski demikian, dia belum menjelaskan lebih jauh terkait kepastian teknis besaran maupun penerapan dari insentif tersebut. Namun yang jelas dia menegaskan pemerintah masih mengkaji lebih lanjut hal tersebut.
"Pak Menko [Airlangga] sudah menyampaikan, kami sedang mengkaji kembali program-program Stimulus Ekonomi yang quarter III. Selain itu juga Pak Menko sedang menyiapkan juga beberapa program yang di 2026. Jadi sekalian kita sudah terima suratnya, sekarang kita review semuanya," jelas Susiwijono di Kemenko Perekonomian beberapa waktu lalu.
Sebagai catatan, pada 2024 kuota subsidi pembelian sebanyak 50.000 unit motor listrik yang telah habis dimanfaatkan sebelum akhir tahun.
Berdasarkan data Sisapira, sisa alokasi anggaran habis terpakai, sepanjang Januari hingga September 2024, subsidi motor listrik yang tersalurkan untuk 30.607 unit kendaraan yang diberikan oleh pemerintah melalui produsen atau dealer.
Jumlah sepeda motor yang sudah diterima oleh masyarakat ada sebanyak 60.857 unit pada 2024. Dengan demikian, secara keseluruhan total unit motor listrik yang telah tersalurkan kepada masyarakat sejak 2023 adalah 72.389 unit.
(ell)































