Indonesia sendiri berada di peringkat enam besar ekonomi wellness di Asia Pasifik dan ketiga dengan pertumbuhan tercepat. Tradisi penyembuhan khas Jawa, spa Bali, hingga praktik kebugaran berbasis kearifan lokal yang diakui UNESCO menjadi modal kuat Indonesia untuk menggaet pasar global.
“Lebih dari 23 persen wisatawan yang datang ke Bali menjadikan kebugaran sebagai motivasi utama perjalanan. Kini destinasi baru seperti Yogyakarta, Solo, dan Sumba juga mulai bangkit sebagai pusat wellness tourism,” tambahnya.
Selain wellness tourism, Menpar juga menawarkan peluang investasi di bidang ekowisata, kelautan, budaya, dan kesehatan. Salah satunya lewat KEK Sanur yang sedang dikembangkan sebagai pusat wisata medis dan kebugaran internasional dengan fasilitas rumah sakit, hotel, hingga convention centre.
“Kami mengundang Anda untuk berjalan, berinvestasi, dan tumbuh bersama kami menuju masa depan yang sejahtera,” tutup Widiyanti.
(fik/spt)
































