Logo Bloomberg Technoz

Dalam pernyataan bersamanya, Ketua Dewan Direksi Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson dan CEO Kathleen Quirk memastikan keselamatan pekerja akan menjadi prioritas utama perusahaan.

“Tim kami bekerja keras untuk memastikan keselamatan anggota tim kami secepat mungkin,” tegas mereka.

Untuk diketahui, dalam operasi Grasberg Block Cave, bijih ditambang menggunakan peralatan yang dioperasikan dari jarak jauh.

Namun, aliran material dari insiden tersebut menghalangi rute akses tempat para anggota tim yang terdampak sedang terlibat dalam kegiatan pengembangan tambang. Semua personel lainnya dipastikan aman.

"Operasi penambangan telah dihentikan sementara untuk memprioritaskan pembersihan jalur akses dan evakuasi yang aman bagi tujuh pekerja kontraktor tersebut," kata VP Corporate Communications
PT Freeport Indonesia Katri Krisnati saat dimintai konfirmasi. 

Hingga saat ini Freeport Indonesia mengandalkan tiga tambang yang dimiliki yakni; Grasberg Block Cave yang menghasilkan sekitar 140.000 ton bijih sehari, Deep Mill Level Zone (DMLZ) sekitar 70.000 ton bijih sehari, dan Big Gossan 7.000 ton bijih per hari dengan kadar tembaga yang lebih tinggi.

Adapun, Freeport Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar US$4,1 miliar (sekitar Rp67,32) triliun pada 2024. Secara tahunan, laba Freeport meningkat 28,12% dari 2023 yang senilai US$3,2 miliar. Untuk tahun ini, perseroan memproyeksikan penurunan laba ke angka US$3,7 miliar.

Di luar proyek Grasberg Block Cave, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas sebelumnya mengatakan pembangunan tambang bawah tanah (underground mine) perseroan tengah difokuskan untuk proyek Kucing Liar di kawasan Grasberg.

Proyek tersebut membutuhkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$500 juta (sekitar Rp8,21 triliun) per tahun.

“Untuk pembangunan [tambang] Kucing Liar itu kira-kira kita akan membutuhkan capex atau akan menghabiskan capex sekitar US$500 juta per tahun untuk 7—8 tahun ke depan,” kata Tony dalam rapat bersama Komisi VI DPR, medio Maret.

Tony menyebut Kucing Liar nantinya akan menjadi tambang keempat yang dioperasikan di kawasan Grasberg, Papua milik Freeport setelah Grasberg Block Cave, DMLZ, dan Big Gossan.

Tony menambahkan, produksi dari tambang Kucing Liar nantinya akan menggantikan produksi dari DMLZ yang mengalami penurunan.

Kucing Liar ditargetkan dapat mulai berproduksi pada 2027 dengan potensi menghasilkan 7 miliar pon tembaga dan 6 juta ons emas per tahun hingga 2041, atau saat habisnya masa berlaku izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Freeport saat ini.

"Jadi nantinya, Kucing Liar akan menggantikan DMLZ sehingga produksi bijih kami akan tetap stabil. Diharapkan 240.000 ton bijih per hari," tambahnya.

(wdh)

No more pages