Logo Bloomberg Technoz

Helikopter ini dikembangkan bersama Kawasaki Heavy Industries dan Messerchmitt-Bolkow-Blohm (MBB) dari Jerman pada akhir 1970-an. 

Belakangan, MBB dibeli Daimler-Benz dan menjadi bagian dari Eurocopter sebelum mengalami rebranding menjadi Airbus Helicopters.

“Helikopter H145/BK117 D-2 adalah sebuah fusi dari reliabilitas tinggi dan penggunaan teknologi terkini, “ seperti dikutip dari keterangan resmi di laman bk117.com.

Teknologi yang dimaksud yakni terdapat pada sistem baling-baling yang digunakan dan diklaim mampu mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk pemeliharaan, baling-baling utamanya ini memiliki lima bila, diameter 10,8 meter.

Dalam kapasitas penuh muatan, Helikopter BK117 D-2 memiliki bobot total 3.800 kg. Bobot ini meningkat dari 150 kilogram dari kemampuan generasi D-2. 

Di bagian interior, integrasi ruang kabin dan kargo menyediakan lantai rata yang lapang seluar 5,1 meter persegi dengan kapasitas 6 meter kubik.

Kapasitas itu cukup untuk 12 orang termasuk dua awak. Kabin yang luas juga dilengkapi dengan pintu-pintu yang lebar, termasuk dual cargo doors.

Pada bagian kokpit, terdapat penyederhanaan kerja pilot lewat penggunaan Helionix. Sedangkan di ekor helicopter bermesin Arriel 2E ini ada teknologi Fenestron yang menjadikan BK117 D-3 cukup senyap karena level noise yang bisa diredam secara dramatis.

(mef/naw)

No more pages