Senior General Manager Social Responsibility Telkom, Hery Susanto, menegaskan bahwa melalui program TJSL, terutama inisiatif employee volunteering, Telkom ingin karyawannya tidak hanya berperan sebagai pekerja, tetapi juga menjadi bagian dari solusi atas tantangan lingkungan dan sosial.
“Melalui program TJSL, khususnya inisiatif employee volunteering, kami ingin karyawan Telkom tidak hanya hadir sebagai pekerja, tetapi juga sebagai bagian dari solusi bagi tantangan lingkungan dan sosial. Kegiatan seperti Penyu-lamat ini memberi pengalaman berharga bagi relawan untuk merasakan langsung pentingnya konservasi, sekaligus menumbuhkan empati dan jiwa kepemimpinan. Pada akhirnya, kami percaya bahwa perusahaan yang kuat lahir dari karyawan yang peduli dan terlibat aktif untuk kebaikan masyarakat dan lingkungan," imbuhnya.
Melalui program Telkom Connect-in: Penyu-lamat 2025, Telkom menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata. Sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), inisiatif ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait aksi iklim (poin 13), kehidupan laut (poin 14), dan ekosistem darat (poin 15). Dengan melibatkan karyawan, komunitas, akademisi, serta pemerintah daerah, Telkom menghadirkan program yang terstruktur, berdampak, dan berkelanjutan untuk menjaga ekosistem pesisir sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(tim)
































