Logo Bloomberg Technoz

Sanca batik (Malayopython reticulatus) dikenal sebagai ular besar namun sering ditemukan di area rumah. Kasus paling umum adalah ular ini berdiam di plafon rumah untuk memangsa tikus atau hewan kecil lainnya.

Meski tidak berbisa, ukuran tubuhnya yang besar membuat ular ini berbahaya. Sanca juga kerap ditemukan di saluran air atau bahkan kandang ternak milik warga. Kehadirannya bisa menimbulkan kepanikan besar di pemukiman padat penduduk.

  1. Ular Weling

Ular weling (Bungarus candidus) adalah ular berbisa dengan ciri belang hitam putih. Ular ini sering ditemukan di lingkungan rumah di berbagai daerah di Indonesia.

Meski ukurannya tidak sebesar sanca, weling jauh lebih berbahaya karena bisanya mematikan. Pergerakannya senyap, sehingga warga kerap tidak menyadari kehadirannya sampai terlambat.

  1. Ular Welang

Saudara dekat weling, yaitu ular welang (Bungarus fasciatus), juga sering menyelinap ke rumah. Bedanya, belang welang berwarna hitam kuning sehingga mudah dikenali.

Seperti weling, welang juga berbisa kuat. Ular ini kerap masuk melalui saluran air atau celah sempit, sehingga penghuni rumah perlu ekstra waspada.

  1. Ular Jali atau Koros

Ilustrasi ⁠Ular Jali atau Koros (Diolah)

Ular jali (Ptyas korros) aktif berburu pada siang hari. Ia sering masuk rumah lewat pepohonan, celah plafon, hingga saluran air.

Meski tidak berbisa, ular jali tetap menakutkan karena pergerakannya cepat dan ukurannya bisa cukup besar. Ular ini memangsa tikus, katak, hingga kadal, sehingga rumah dengan populasi hewan kecil tinggi lebih rentan didatanginya.

Mengapa Ular Masuk ke Rumah?

Kehadiran ular di permukiman tidak lepas dari faktor lingkungan. Ada tiga alasan utama ular masuk rumah:

  • Mencari Mangsa

Keberadaan tikus, kadal, burung kecil, atau katak di rumah dapat memancing ular. Rumah dengan sampah organik menumpuk atau makanan yang tercecer lebih berisiko karena menarik hewan-hewan kecil.

  • Mencari Kehangatan

Ular termasuk hewan berdarah dingin. Saat malam hari atau musim hujan, mereka sering mencari tempat hangat seperti gudang, plafon, atau kamar mandi.

  • Tempat Persembunyian

Ruang yang jarang dibersihkan atau ditata rapi, seperti gudang, menjadi favorit ular. Area dengan rumput tinggi atau semak lebat di sekitar rumah juga jadi jalur masuk mereka.

Cara Efektif Mencegah Ular Masuk Rumah

Menghadapi ular tentu bukan perkara mudah. Namun, pencegahan bisa dilakukan sejak dini dengan beberapa langkah sederhana:

  1. Hilangkan Mangsa Ular

Langkah pertama adalah memastikan tidak ada hewan yang menjadi mangsa ular di rumah. Rajin memeriksa dan membersihkan rumah dari tikus, kadal, atau burung kecil akan menurunkan risiko ular datang.

Jika memelihara ternak, sebaiknya letakkan kandang agak jauh dari rumah dan dipagari rapat. Kandang ternak sering menjadi target ular yang lapar.

  1. Jaga Kebersihan Rumah

Ilustrasi Cara Efektif Membersihkan dan Mencegah Jamur Hitam di Rumah (Envato)

Rumah yang rapi dan bersih tidak hanya nyaman bagi penghuni, tetapi juga tidak menarik bagi ular. Area yang berantakan dan gelap seperti gudang dan plafon sebaiknya sering dibersihkan.

Ular menyukai tempat yang jarang diganggu manusia. Dengan menjaga kebersihan, peluang ular bersarang bisa ditekan.

  1. Potong Rumput dan Tanaman di Sekitar Rumah

Rumput tinggi dan semak-semak adalah jalur favorit ular untuk menyelinap. Memangkas rumput secara rutin serta menjaga pepohonan tetap teratur akan mengurangi tempat persembunyian ular.

Untuk ular yang bisa memanjat, ranting pohon yang menempel ke atap rumah sebaiknya dipotong. Ini mencegah ular masuk lewat jalur atas.

  1. Tutup Celah Rumah

Periksa rutin saluran air, plafon, ventilasi, dan celah lainnya. Jika ada lubang atau retakan, segera perbaiki. Ular bisa masuk bahkan dari celah kecil.

Tanda-tanda keberadaan ular bisa dikenali dari bau amis, sisik yang tertinggal, atau jejak tubuhnya di debu. Jika ditemukan, segera waspada dan jangan coba menangkap sendiri tanpa keahlian.

  1. Libatkan Ahli Saat Diperlukan

Jika menemukan ular di rumah, cara terbaik adalah menghubungi petugas pemadam kebakaran, komunitas penyelamat satwa, atau ahli reptil. Menangani ular tanpa pengetahuan cukup justru bisa membahayakan diri sendiri.

Bahaya Menghadapi Ular Tanpa Pengetahuan

Ilustrasi ular masuk rumah (Diolah)

Banyak kasus warga mencoba menangkap ular dengan alat seadanya. Padahal, salah satu spesies yang masuk rumah bisa saja ular berbisa. Salah langkah dapat berakibat fatal.

BMKG dan berbagai lembaga konservasi selalu mengingatkan, identifikasi ular membutuhkan keahlian. Bahkan ular yang mirip secara visual bisa memiliki tingkat bahaya berbeda. Karena itu, keterlibatan ahli sangat penting dalam penanganan.

Pentingnya Edukasi Masyarakat

Fenomena ular masuk rumah bukanlah hal yang bisa diabaikan. Edukasi mengenai jenis ular, cara mengenali, hingga langkah pencegahan harus gencar dilakukan.

Di sekolah, kampung, dan komunitas warga, perlu ada sosialisasi tentang mitigasi risiko ular. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih tenang dan siap menghadapi potensi yang muncul.

Kehadiran ular di rumah memang menakutkan, apalagi jika termasuk jenis berbisa seperti kobra, weling, atau welang. Namun, memahami penyebab dan cara pencegahannya adalah kunci untuk meminimalisasi risiko.

Rumah yang bersih, rapi, dan bebas celah akan lebih sulit dimasuki ular. Ditambah dengan kesadaran warga untuk menjaga lingkungan, ancaman ini bisa ditekan.

Pada akhirnya, ular bukan sekadar hewan liar, melainkan bagian dari ekosistem. Kehadiran mereka di permukiman sering kali disebabkan ulah manusia yang mengundang mangsanya. Maka, menjaga keseimbangan lingkungan adalah cara terbaik untuk hidup berdampingan tanpa harus saling mengancam.

(seo)

No more pages