Bang Jamin Raup US$4 Juta Pre-Series A dari Braxton, SBI

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bang Jamin, platform insurtech asal Indonesia yang tengah berkembang pesat, resmi menutup putaran pendanaan Pre-Series A senilai US$4 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh Braxton Capital dan SBI Ven Capital (melalui dana gabungan bersama Kyobo Securities dari Korea Selatan dan NTUitive dari Singapura). Putaran ini juga diikuti oleh BNI Ventures dan BRI Ventures. Dukungan ini hadir di tengah momentum positif sektor insurtech di Indonesia yang didorong oleh percepatan adopsi digital, dukungan regulasi, serta kebutuhan yang semakin besar untuk menghadirkan asuransi yang terintegrasi dalam berbagai perjalanan konsumen, mulai dari pembiayaan kendaraan, e-commerce, hingga layanan keuangan sehari-hari.
Didirikan pada tahun 2023, Bang Jamin hadir untuk menjawab tantangan besar industri asuransi Indonesia: integrasi dengan perusahaan asuransi yang lambat dan mahal, proses klaim yang kompleks, serta platform yang lebih berpihak pada underwriter dibandingkan konsumen. Melalui pendekatan digital, Bang Jamin berupaya memodernisasi distribusi asuransi dan menghadirkan layanan yang dapat langsung terintegrasi dengan berbagai ekosistem. Platform ini dirancang untuk membantu mitra—mulai dari institusi keuangan, dealer, hingga platform digital—dalam menawarkan produk asuransi secara lebih mulus, sekaligus menyederhanakan proses underwriting dan klaim.
Sejak diluncurkan, Bang Jamin mencatat pertumbuhan yang signifikan dengan lebih dari 60 juta polis terbit, menjalin kemitraan dengan lebih dari 30 perusahaan asuransi, serta memperluas basis pelanggan B2B di seluruh Indonesia.
Tim pendiri Bang Jamin merupakan sosok berpengalaman di industri asuransi nasional. Indra Baruna, CEO Bang Jamin, pernah memimpin tiga perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia, termasuk Garda Oto (Astra), Tugu Insurance (Pertamina), dan Adira Insurance. Sementara itu, Maruly Sinaga, COO Bang Jamin, sebelumnya menjabat sebagai CEO Aon Indonesia dan Willis Reinsurance Indonesia. Melengkapi keduanya, Andri Lau, COS Bang Jamin, sebelumnya bagian dari tim investasi venture capital regional Asia Tenggara, yang mengelola dana lebih dari US$1 miliar.
Mereka kini menggarap pasar asuransi Indonesia senilai US$36 miliar, yang tumbuh dengan dua digit setiap tahunnya—didukung oleh asuransi kendaraan bermotor, kredit, dan properti—namun masih menjadi salah satu pasar dengan penetrasi terendah di Asia. Rendahnya angka harapan hidup, tingginya kecelakaan lalu lintas, tingginya risiko bencana alam, serta tingkat kredit bermasalah yang signifikan menjadikan perlindungan asuransi semakin mendesak. Lebih dari separuh premi nasional masih berasal dari Jakarta, sementara pasar di kota tier 2 dan tier 3 masih sangat kurang terlayani.


































