Ia pun menyebut bahwa target ekspor biodiesel Indonesia ke Uni Eropa tetap tumbuh di angka 6,7%. Katanya, angka ini relatif stabil dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Meski begitu, ia mengatakan, bahwa pemerintah tetap memperhatikan kebutuhan dalam negeri. Kata dia, jika nantinya biodisel ini juga terserap dalam program energi transisi di Indonesia, maka akan berdampak terhadap kinerja ekspor.
"Karena kita juga punya kebutuhan dalam negeri. Dengan program B40 sampai dengan B45 itu diperkirakan akan mengkonsumsi 15,6 juta kilometer. Ini besar," tambahnya.
"Ya kecuali kita produksi biodiesel nya bisa luar biasa ya, mungkin angkanya bisa dipertahankan. Tapi setidaknya kalau kita lihat angka 6,7% dalam 5 tahun terakhir itu, ya kita berharap itu bisa dipertahankan," harapnya.
(ell)































